FeaturedHukum & kriminalLensa Nusantara

Hari Bhakti Pemasyarakatan, Kalapas Kelas II B Bondowoso Ingatkan Jajarannya Profesional

Screenshot_2024-04-05-09-17-02-02_99c04817c0de5652397fc8b56c3b3817

Bondowoso – PLT Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas ) Kelas II B Bondowoso Mali Jumali  membacakan sambutan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum HAM) Yasonna H Laoly saat menjadi inspektur upacara peringatan ke-55 Hari Bhakti Pemasyarakatan. Dalam kesempatan ini Kalapas mengingatkan petugas pemasyarakatan untuk bersikap profesional dalam bertugas.

6728ecd88ab74cb1b023609657811a20
IMG-20240425-WA0040

Upacara digelar di Lapas Klas Kelas IIB Jawa Timur, Sabtu (27/4/2019). Dalam kesempatan yang mengusung tema   ‘Mengimplementasikan Nilai Profesional, Akuntabel, Sinergis, Transparan, dan Inovatif (PASTl) demi mewujudkan Revitalisasi Pemasyarakatan. Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Bondowoso H.Irwan Bachtiar Rahmat dan jajaran pengurus serta anggota Kwarcab Bondowoso.  

Dalam amanatnya Kalapas mengatakan peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan bukan hanya sebagai upaya mengenang sejarah. Namun menjadi daya pacu untuk meningkatkan pengabdian dalam menciptakan pemasyarakatan yang lebih baik.

“Peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan ke-55 tentu tidak hanya dijadikan sebagai nostalgia semata atau mengenang history. Peringatan itu harus mampu menjadi spirit, daya pacu, meningkatkan legacy yang baik untuk meneruskan semangat juang dan pengabdian para pendahulu yang telah menegakkan dasar-dasar pemasyarakatan,” tegasnya.

iklan dalam

Kalapas mengatakan perjuangan yang dilakukan oleh tokoh pemasyarakatan terdahulu bukanlah sebagai filosofi balas dendam atas perbuatan yang dilakukan warga binaan. Namun sebagai upaya untuk melanjutkan cita-cita para pendahulu dalam membina narapidana.

“Keberanian mengambil sikap untuk meninggalkan filosofi pembalasan, menuju filosofi pemasyarakatan yang dilakukan oleh pendahulu kita adalah merupakan dasar bagi kita untuk terus melanjutkan cita-cita mereka,” imbuhnya.

Kalapas menambahkan indikator pemulihan warga binaan adalah kemampuan untuk meningkatkan kepribadian narapidana. Sehingga warga binaan yang telah menyelesaikan masa di dalam lembaga pemasyarakatan agar menjadi warga negara yang berguna bagi bangsa dan negara.

“Indikator keberhasilan pemulihan kesatuan lingkungan hidup, dan penghidupan terletak pada kemampuan kemampuan pemasyarakatan dalam memperbaiki dan meningkatkan kapasitas narapidana. Baik dalam dimensi kepribadian, mental, spiritual, maupun dalam dimensi kemandirian. Bukan hanya secara ekonomi, mampu mandiri dalam menjalankan kehidupannya kembali. Menjadi warga negara yang berguna bagi bangsa dan negara,”tukasnya.

Diakhir amanatnya, Kalapas meminta kepada seluruh jajaran pemasyarakatan untuk menerapkan sikap PASTI. Selain itu mengaskan agar setiap jajaran pemasyarakatan agar senantiasa berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada warga binaan.

“Saya mengajak seluruh jajaran permasyarakatan untuk betul-betul mengambil sikap yang profesional sesuai dengan sistem kita PASTI, Profesional, Akuntabel, Transparan, Sinergis dan Inovatif. Untuk menjaga keinginan tersebut dipenuhkan langkah-langkah perbaikan yang dilandasi dengan sebuah kata kunci, komitmen. Karena komitmen akan menjadi fondasi kita, benteng kita dalam menjalankan niat baik,” pungkasnya.

Rangkaian Upacara Peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan ke-55 diisi dengan acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pemkab Bondowoso diwakili oleh Wabup Irwan . Dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada awak laps Bondowoso serta launching galeri Bang Napi.

IMG-20240429-WA0000
67f1cfdb785348099fb80d095209944c

Related posts

Gadaikan Mobil Dosen yang Disewanya Pria ini Diringkus

Pesantren Miftahul Ulum Besuki Berduka

Dapur Rumah di Situbondo Terbakar Gara – gara Penghuninya Stres

error: Content is protected !! silahkan di menghubungi admin jika ingin copy conten ini ... terima kasih