JAKARTA – Gempa bumi dengan kekuatan 6,4 SR yang mengguncang wilayah Lombok, Bali da Sumbawa pada Minggu (29/7/2018) pukul 05.47 WIB mengakibatkan tiga orang tewas. Sementara puluhan rumah rusak.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Posko BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD Provinsi NTB, BPBD Bali dan BPBD kabupaten/kota terdampak gempa.
Di Kecamatan Sembalun, sambung Sutopo, terdata 1 orang meninggal dunia dan 7 orang luka. Di Kecamatan Sambelia terdapat 1 orang meninggal dunia, dan di Kecamatan Bayan Elen terdapat 1 orang meninggal dunia dan 5 orang luka berat.
“Korban meninggal dan luka akibat tertimpa oleh bangunan yang roboh,” katanya.
BPBD bersama unsur lainnya dari TNI, Polri, Basarnas, SKPD, PMI, Tagana, relawan dan lainnya masih melakukan penanganan darurat. Untuk sementara pendakian Gunung Rinjani ditutup karena ada indikasi longsor berupa debu disekitar gunung. Dampak gempa, kebutuhan dan penanganan darurat masih terus dilakukan. Fokus utama saat ini adalah evakuasi, pertolongan dan penyelamatan korban.
“Beberapa korban masih dirawat di Puskesmas. Posko BNPB dan BPBD akan terus memberikan update penanganan dampak gempa 6,4 SR di Lombok Timur,” tuturnya.
Sementara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah melaporkan terjadinya gempa dengan kekuatan 6,4 SR yang mengguncang wilayah Lombok, Bali da Sumbawa pada pukul 05.47 WIB. Pusat gempa di darat pada jarak 47 km arah timur laut Kota Mataram Provinsi NTB dengan kedalaman 24 km. Gempa terjadi akibat akivitas Sesar Naik Flores dan tidak berpotensi tsunami.(Ari)