FeaturedPeristiwa

PELINGGIH ROBOH AKIBAT GEMPA 6,4 SR GUNCANG BALI

Screenshot_2024-04-05-09-17-02-02_99c04817c0de5652397fc8b56c3b3817
BALI – Gempa mengguncang Bali sekitar Pukul 6.47 Wita, Minggu (29/7). Gempa yang menurut BMKG berkekuatan 6,4 SR ini terjadi sekitar 30 detik. Gempa susulan juga kembali terjadi sekitar Pukul 7.08 Wita.

Guncangan keras yang terjadi pada pagi hari ini cukup membuat warga panik. Seperti yang terjadi di wilayah Jl. Gatot Subroto, Denpasar. Warga berhamburan ke luar rumah karena guncangan gempa cukup keras terasa.
Tak hanya di Denpasar, gempa juga dirasakan warga di Klungkung dan Karangasem. Warga berhamburan ke luar karena gempa keras itu.
Berdasarkan data dari BMKG, gempa terjadi di Lintang 8.26 LS, Bujur 116.55 BT, dengan kedalaman 10 Km. Lokasinya di kawasan Sumbawa. Gempa ini tidak berpotensi Tsunami.
Dari laporan warga, sementara dampak terparah terjadi di Banjar Bias Lantang Kelod, Desa Purwakerthi, Kecamatan Abang. Sebuah pelinggih roboh, setelah digoyang gempa.
Sementara di beberapa tempat, seperti di Banjar Celuk Negara, hanya genteng yang berjatuhan. Laporan lainnya di beberapa tempat, sedang ditelusuri kebenarannya oleh petugas BPBD Karangasem.
Gempa terjadi sekitar pukul 06.47 wita. Laporan BMKG Wilayah III Bali, mencatat pusat gempa ada di Sumbawa, di kedalaman 10 km. BMKG juga memastikan gempa cukup kuat ini tak berpotensi terjadinya tsunami. “Gempanya keras, cukup lama. Saya kira Gunung Agungnya meletus lagi,” kata salah satu warga Kota Amlapura, Putu Suartana.
BPBD Karangasem bergerak cepat mengumpulkan informasi mengenai dampak yang ditimbulkan. Laporan awal, ada beberapa banjar dan perkantoran gentengnya berjatuhan.
Tetapi, belum dapat dipastikan kebenarannya. “Gempanya cukup kuat, terasa hampir di seluruh wilayah Karangasem. Setelahnya, juga ada gempa susulan. Mohon kepada masyarakat Karangasem, melaporkan ke kami, bila ada dampak kerusakan akibat gempa. Laporan awal, genteng di Kantor Pengadilan Agama banyak yang berjatuhan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa.

Baca juga:  Eskalator Gangguan, IPL Milik JAS Difungsikan

BMKG kembali mencatat gempa susulan terjadi sekitar pukul 07.06 wita, juga di kedalaman 10 km, berkekuatan 5,5 SR. Setelahnya, terus terjadi gempa susulan dengan kekuatan gempa yang terus menurun.
Sebagaimana laporan EWS BPBD Karangasem, dari laporan warga yang masuk, gempa susulan juga dirasakan hampir di seluruh wilayah Karangasem. Namun, bagaimana dampak kerusakan yang ditimbulkan, Arimbawa menegaskan petugasnya masih melakukan assessment (penilaian). “Hanya banyak laporan genteng berjatuhan. Lokasi persisnya sedang ditelusuri lebih lanjut. Nanti akan kami laporkan secara lengkap di seluruh kecamatan,” tegasnya.
Disinggung mengenai adanya kaitannya dengan aktivitas Gunung Agung, Arimbawa menambahkan gempa cukup kuat ini tak ada kaitannya dengan meningkatnya aktivitas Gunung Agung dalam beberapa pekan terakhir. Sebab, pusat gempa ada di Sumbawa.
Ini menjawab kekhawatiran warga Karangasem, terhadap gempa yang cukup keras, dengan aktivitas Gunung Agung yang terus mengeluarkan hembusan sepanjang hari. “Jika ada dampak yang ditimbulkan akibat gempa 6,4 SR, mohon di koordinasikan ke BPBD Karangasem di call center (0363) 22173,” katanya.

6728ecd88ab74cb1b023609657811a20
IMG-20240425-WA0040
IMG-20240429-WA0000
67f1cfdb785348099fb80d095209944c

Related posts

Belasan Warga Wonokoyo, Datangi Polres, Ada Masalah Apa?

Penyekatan Perbatasan Situbondo, Polisi Minta 24 Kendaraan Pemudik Putar Balik

Ini Cara Ampuh Basmi Kutu Putih Tanaman

Redaksi Tapalkuda
error: Content is protected !! silahkan di menghubungi admin jika ingin copy conten ini ... terima kasih