BANYUWANGI – Banjir lumpur menimpa 4 kecamatan di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (15/5/2018) pukul 18.30 WIB. Penyebabnya, hujan deras terus menerus yang menerpa kawasan lereng gunungapi Raung, masuk kawasan Desa Sumberarum Kecamatan Songgon, Banyuwangi.
Informasi diterima dari petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi, aliran sungai dari Desa Sumberarum, melintas di 4 kecamatan yang terdampak banjir lumpur, diantaranya Kecamatan Songgon, Singojuruh, Rogojampi, dan Blimbingsari.
Penyebab bencana banjir lumpur ini, dipastikan luapan aliran sungai Badeng yang berada di wilayah Desa Parangharjo, Kecamatan Songgon, sudah tidak mampu menampung tingginya debit air. Setidaknya ada beberapa Kecamatan yang dialiri oleh sungai Badeng tersebut diantaranya.
Pasca Banjir Badang, Ada Kejahatan Korporasi
Menurut pantauan di lokasi, ada beberapa jembatan yang mengalami jebol akibat debit air yang tinggi, dengan disertai material lumpur dan tumpukan kayu hutan Perhutani Barat, berasal dari Gunung Raung.
Hingga malam ini, beberapa rumah masih terendam banjir dan lumpur. Beberapa warga yang rumahnya terendam mencoba membendung air dan lumpur agar tak banyak masuk ke dalam rumah.
Sementara akibat bencana ini, kejadian terparah dialami oleh Dusun Karangasem dan Dusun Bangunrejo, Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh.
Menurut keterangan warga, banjir lumpur tersebut memasuki rumah penduduk melewati jembatan Garit, hingga menutupi jalan raya nasional penghubung kabupaten Banyuwangi ke Jember. Terlihat arus lalu lintas di Jalan Nasional tersebut dialihkan melewati jalur lain menuju Temuguruh
Para petugas dari Tagana, Banyuwangi SAR Independenr (BSI), Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Banyuwangi membantu warga membersihkan kotoran yang masuk ke dalam rumah. Sementara hingga kini beberapa petugas masih melakukan penyisiran dan pendataan warga terdampak banjir.
Petugas BPBD juga sudah mendatangkan alat berat untuk mengeruk sejumlah lumpur dan kayu, yang menghambat lajur air sungai. “Petugas kami masih melakukan penyisiran dipemukiman warga,” ungkap seorang petugas Tagana yang enggan disebut identitasnya..