JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengimbau kepada seluruh pihak untuk tidak mengaitkan atau menyimpulkan aksi terorisme dengan ajaran agama.
Lukman mengungkapkan di balik serangan bom di Surabaya, banyak pihak yang langsung menyalahkan ajaran agama, khususnya Islam. Padahal, kata dia, Islam tidak pernah mengajarkan kekerasan sedikit pun kepada sesama umat manusia, begitupula ajaran agama lainnya.
“Pertama kita harus lebih meningkatkan kewaspadaan diri kita masing-masing,” tutur Lukman.
Lukman mengakui, dengan adanya hal itu, menjadi tugas dan tantangan sendiri untuk para pemuka Agama untuk menyiarkan bahwa Islam itu anti dengan kekerasan.
Sebab itu, Lukman menegaskan, Kementerian Agama akan menjadi wadah untuk lebih meningkatkan tugasnya untuk memberikan pemahaman tentang ajaran Agama di Indonesia.
“Kami di Kementerian Agama untuk semakin menjelaskan esensi ajaran Islam yang rahmat yang menyebarkan kasih sayang yang menebarkan perdamaian bagi sesama umat manusia,” tutur Lukman.
Sejumlah serangan bom terjadi di Jawa Timur. Minggu 13 Mei lalu, tiga gereja di Surabaya di bom dan menyebabkan 14 orang meninggal dunia. Kemudian disusul ledakan di Rusun Wonocolo lantai 5 Blok B belakang Polsek Taman Sepanjang. Lalu, bom juga meledak di depan Mapolrestabes Surabaya.
Sebanyak 18 orang tewas dalam serangan yang dilakukan oleh satu keluarga di Kota Pahalawan tersebut.