Politik & Pemerintahan

Ulama Diwilayah Tapal Kuda Sebut Khofifah Paham Agama dan Berpengalaman

Screenshot_2024-04-05-09-17-02-02_99c04817c0de5652397fc8b56c3b3817

Kunjungan calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa ke Kabupaten Probolinggo disambut dengan dukungan dari para kiai dan ulama wilayah Tapal Kuda. Kiai yang tergabung dalam Aliansi Ulama Tapal Kuda.

Sejumlah ulama tersebut mendatangi Menteri Pemberdayaan Perempuan era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini saat bersilaturahmi Pesantren Nurul Qodim, Paiton, Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (30/3). Sekretaris Jenderal Aliansi Ulama se-Tapal Kuda, Ustaz Sufai menilai Khofifah adalah sososk ulama wanita yang pantas memimpin Jawa Timur ke depan.

6728ecd88ab74cb1b023609657811a20
IMG-20240425-WA0040

“Kami sangat mendukung bu Khofifah-Emil untuk menjadi Gubernur Jawa Timur. Bu Khofifah sangat pantas memimpin Jawa Timur melihat beliau cerdas, mengerti agama juga pengalaman,” kata Ustaz Sufai.

Sufai yakin Khofifah adalah sosok yang bisa memimpin Jawa Timur. Sufai berharap Khofifah bisa membenahi sistem pendidikan yang dinilai belum memberi dukungan kepada pesantren.

“Diharapkan ada perhatian kepada pesantren. Selama ini tanpa ada kontribusi dari pemerintah untuk pesantren. Kalau bu Khofifah insyaallah ada perhatian, tidak ditinggal,” tuturnya.

iklan dalam

Hadir dalam kesempatan tersebut sejumlah ulama dan kiai dari wilayah Tapal Kuda. Dari mulai KH Hasan Abdul Jalal Hasyim, KH Syamsudin Noer, KH Abdul Hadi Nur hingga Pimpinan Majlis Syubbanul Muslimiin KH Hafidzul Hakim Noer.

Dalam kesempatan yang sama, Khofifah mengatakan menjalin silaturrahmi kepada ulama dan kiai adalah bagian dari doa. Silaturahmi dengan para ulama disebut penting.

“Seluruh proses silaturrahim ini akan menjadi silaturruuh. Nyambung jiwa, olah rasa. Jadi silaturruh itu sambung doa. Ada rasa yang terbangun dan ada doa yang akan dimunajatkan,” pungkas Khofifah.

Khofifah mengatakan pesantren adalah basis dari pembentuk kesadaran pancasila di masyarakat. Sehingga, membenahi infrastruktur dan menjamin kesejahteraan guru-guru pesantren adalah kewajiban.

“Pancasila pertama mengajak kita, peneguhan aspek-aspek spritiualitas dan religiusitas terbangun cukup kuat di pesantren-pesantren. Kalau infrastruktur bisa terbangun dengan baik. Saya rasa prosesnya akan lebih kualitatif dan representatif,” ucap Khofifah.

Komitmen Khofifah untuk memberi kesejahteraan pesantren ini termaktub dalam Jatim Berkah. Dalam Nawa Bhakti kelima ini, Khofifah-Emil mengagas penguatan peran Pondok Pesantren dalam mendorong partisipasi sekolah dan menyediakan beasiswa S2 khusus guru diniyah.

“Di dalam Nawa Bhakti Satya Kita sudah menyebut apakah Bosda Madin (Bantuan Operasional Madrasah Diniyyah) ataukah guru Madin, kita ingin meningkatkannya, sampai dengan S2” pungkasnya

IMG-20240429-WA0000
67f1cfdb785348099fb80d095209944c

Related posts

Peserta Festival Kopi Nusantara 4 Meningkat Dibanding Tahun Sebelumnya

Fraksi PKS Memandang Perlu Ada Perbaikan Kualitas Perencanaan Target PAD

Romahurmuziy : Gunakan Akal Waras Menangkan Pilpres

error: Content is protected !! silahkan di menghubungi admin jika ingin copy conten ini ... terima kasih