FeaturedLensa NusantaraPariwisata & Budaya

PT.KAI Ajak Puluhan Pelajar Napak Tilas Tragedi Gerbong Maut

Screenshot_2024-04-05-09-17-02-02_99c04817c0de5652397fc8b56c3b3817

 
BONDOWOSO-PT.KAI Ajak Puluhan Pelajar dan anggota Gabungan Apresiasi Seni (GAS)-Komunitas Teater- di Bondowoso napak tilas tragedi Gerbong Maut, dengan rute dari lapas hingga museum KAI Bondowoso,Jawa Timur,Sabtu (23/11/2019).
Rangkaian kegiatan Festival Gerbong Maut PT. KAI Daop 9 itu, para pelajar sebelum berjalan kaki sepanjang 2km terlebih dahulu melakukan perenungan di dalam sel nomer 12 di Lapas Klas IIB wilayah setempat.
Di dalam sel yang merupakan tempat mengurung para pahlawan tragedi Gerbong Maut sebelum akhirnya diangkut itu, para pelajar melakukan perenungan. Dalam renungan tersebut menyimak kembali tragedi dalam rangkaian kisah yang disampaikan oleh salah seorang veteran bernama Bapak Mujahid.
Sekira 20 menit perenungan, rombongan napak tilas berjalan kaki dengan mengenakan pakaian pahlawan lengkap dengan atribut dan bendera merah putih melintasi Jl.PB Sudirman, Jl. Teuku Umar, Jl. Veteran, hingga menuju Museum Kereta Api.
Vice President Architecture and Preservation Kantor Pusat PT. KAI, Lukman Septaekwara, turut jalan kaki dalam napak tilas itu, menerangkan, bahwa napak tilas ini semacam simulasi seperti apa yang sudah terjadi pada tahun 1947. Yakni, para pahlawan gerbong maut dibawa dari penjara kemudian dibawa ke Wonokromo sebagai bagian dari peristiwa gerbong maut.
“Ini merupakan upaya mengenang kembali 72 tahun peristiwa gerbong maut pada tahun 1947,”jelasnya .
Diterangkan bahwa pihaknya ingin menyampaikan pesan-pesan patriotisme dan semangat perjuangan para pahlawan.
Ditanya perihal keberadaan gerbong asli dalam peristiwa tahun 1947, Lukman, mengaku bahwa gerbong asli tersebut kini masih ada Brawijaya, Malang.
” Ini adalah gerbong maut replika yang kira-kira kita letakkan di Museum ini untuk melengkapi suasana seperti seolah-srolah yang terjadi tahun 1947. Dimana stasiun ini menjadi titik keberangkatan ke Surabaya,”ungkapnya.
Salah seorang peserta Napak Tilas, mengaku, kegiatan ini menjadi upaya mengobarkan kembali semangat patriotisme. Khususnya, semangat para pahlawan tragedi gerbong maut.
“Kita bisa lebih menghargai lagi setiap waktu yang kita nikmati karena perjuangan para pahlawan. Sehingga kita sebagai generasi muda, bisa lebih semangat mengisi hasil perjuangan para pahlawan dengan berbagai kegiatan positif,”pungkas Hani.

IMG-20240429-WA0000
67f1cfdb785348099fb80d095209944c

Related posts

Mentri Pertanian Kunjungi Lokasi Optimalisasi Pemanfaatan Alsintan Bondowoso

Danpos Sumberwringin Hadiri Penetapan Calon Kepala Desa

Pancasila Sebagai Satu-satunya Idiologi Bangsa Indonesia Yang Harus Dipertahankan

error: Content is protected !! silahkan di menghubungi admin jika ingin copy conten ini ... terima kasih