Ekonomi & TeknologiFeaturedLensa NusantaraPariwisata & Budaya

Mengintip Geliat Kreatifitas Pelaku UMKM di Desa Tambak Ukir

Screenshot_2024-04-05-09-17-02-02_99c04817c0de5652397fc8b56c3b3817

Situbondo – Desa Tambak Ukir adalah desa yang ternyata menyimpan sejumlah potensi, baik sumber daya alamnya atau juga sumber daya manusia (SDM) nya.

Tambak Ukir, Kecamatan Kendit berjarak kurang lebih 17 kilo meter dari kota Situbondo. Bila dikatakan terpencil, memang iya, namun orang tidak akan menduga sebelumnya bahwa di desa itu ada menyimpan potensi kreatifitas yang dimiliki putra kelahiran desa tersebut yang menjalankan bisnis UMKM.

6728ecd88ab74cb1b023609657811a20
IMG-20240425-WA0040

Adalah Mohammad Irsyad, (47) yang selalu memiliki inspirasi untuk ‘menyulap’ sebilah kayu atau papan semula biasa saja lalu menjadi kayu yang sedap dipandang mata.

Mohammad Irsyad yang mewarisi bakat seni pahat dari sang ayah sejak dia bersekolah di SD itu telah mampu menyedot perhatian para pecinta benda – benda kayu ukir ber-estetika seni dari seluruh penjuru tanah Jawa, bahkan manca negara, seperti Jepang, China juga India.

Ketika media online ini mendatangi rumah mungilnya yang pintu masuknya berukir kayu di Dusun Krajan, bapak dari 3 anak itu sedang duduk santai sembari membolak – balikkan lembaran buku berisi gambar sketsa pesanan para pelanggannya.

iklan dalam

“Hoby dan kesenangan mengukir saya pada mulanya berawal saat saya senang melukis di kertas di usia sekolah,” ujarnya membuka cerita masa awal kreatifnya, Sabtu, (20/7).


Pria dengan uban sedikit di kepalanya itu juga membeber asal para pemesan karyanya.


“Kalau orang Jepang suka ukiran bergambar naga di kayu sepanjang 7 meter, orang India juga suka gambar naga dan ular,” paparnya lagi, tanpa menyebutkan harga.


Ada juga sebongkah kayu yang diukir menjadi bentuk wanita penari, serta sejumlah topeng yang dipajang di dinding.
“Ada juga patung setengah badan dari kayu pesanan pak kades Balung,
kalo yang di bingkai ini patung kayu yang menceritakan seorang pria berkelahi sedang dililit ular,” pungkas seniman ukir otodidak itu kepada

tapalkudapost.com,Sabtu (20/7).
Ketika ditanya apakah pihak pemerintah peduli atas jiwa kreatifnya, ia mengatakan tidak terlalu berharap akan kepedulian pemerintah. (ans)

IMG-20240429-WA0000
67f1cfdb785348099fb80d095209944c

Related posts

PC Ansor Bondowoso Gelar Nyangkruk Bareng Sekolah, Desa dan Pesantren

Fraksi Amanat Golkar : Ketidakpastian Relokasi PKL Hendaknya Segera Diakhiri

Pilkades di Probolinggo Tanggal 2 Mei, di Desa Pandiaan Ada 6 Calon

error: Content is protected !! silahkan di menghubungi admin jika ingin copy conten ini ... terima kasih