FeaturedLensa NusantaraPendidikan

Kunjungan Mentan : Kenapa takut sama KPK, Anda harus takut sama Allah bukan KPK

Screenshot_2024-04-05-09-17-02-02_99c04817c0de5652397fc8b56c3b3817

JEMBERĀ – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjadi pembicara dalam kuliah umum di Kampus Universitas Jember, Jawa Timur. Orang nomor satu di Kementerian Pertanian (Kementan) ini pun berbagi cerita selama mengurusi pertanian di Indonesia kepada para mahasiswa.

Sejak menjabat sebagai menteri pada 2014, Amran mengatakan, gebrakan pertanian sudah dibuat salah satunya dengan merevisi seluruh aturan yang selama ini menghambat. Adapun salah satu aturan yang direvisi terkait pengadaan sarana produksi dulunya harus tender.

6728ecd88ab74cb1b023609657811a20
IMG-20240425-WA0040
“Ini kita revisi, kalau harus tender empat bulan, selesai panen baru bibit dan traktor datang. Saya izin Presiden untuk ubah regulasi ini, karena 72 tahun menyengsarakan, kan tidak mungkin tikus mengatakan tunggu pemerintah lagi tender. Jadi kita putuskan untuk penunjukan langsung,” ujarnya di Kampus Universitas Jember, Jawa Timur, Rabu (23/5/2018).

Meski telah direvisi, ternyata banyak yang tidak terima. Bahkan ada yang mengatakan, kalau pengadaan tidak tender tapi penunjukan langsung bisa-bisa selesai masa jabatan sebagai menteri pertanian biasanya diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Saya tidak suka kalau biasa-biasanya, saya mau kerja luar biasa. Untuk memastikan keraguan, eselon I,II,III dan IV jangan biarkan hancur pertanian. Kalau ada yang dipenjara tunjuk aku dan biarkan petani sejahtera,” tuturnya.

iklan dalam

Guna menjaga hal yang diragukan terjadi, Amran pun langsung melakukan koordinasi dengan KPK untuk meminta pengawasan langsung di lingkungan Kementan. Satu tahun belum ada yang awasi, akhirnya di tahun kedua, tiga orang KPK dikirim untuk mengawasi.

“Ketua KPK kami minta pegawai KPK duduk di ruangan kami. Aku minta kalau perlu patung bapak kalungi KPK simpan di ruangan. Tahun ke dua ada orang KPK, karena takut juga, jangan sampai salah,” tuturnya.

Belum selesai, keberadaan KPK ini ternyata tidak disenangi oleh seorang pejabat Kementan. Dia protes karena ada KPK di kantor.

Tanpa menyebut nama pegawai tersebut, Amran menyatakan bahwa dia sudah dicopot dari jabatannya.

“Aku katakan berarti Bapak mau korupsi. Aku copot semua. Kenapa takut sama KPK, Anda harus takut sama Allah bukan KPK,” tuturnya.

Keberadaan KPK di lingkungan Kementan ternyata sangat efektif. Pasalnya, ujar Amran, ada kerabat datang meminta proyek langsung di Kementan.

Kerabatnya tersebut minta suatu proyek senilai Rp2 triliun-Rp7 triliun tanpa melalui proses. Proses yang diminta adalah pupuk.

“Singkat cerita KPK muncul, mereka (kerabat Mentan) pelototi maaf kenapa ada OTT atau apa. Saya sampaikan, ini (KPK) teman saya tadi (pembicaraan) sudah disadap, satu lagi bukti. Maksudnya aku bisa hapus dengan catatan jangan minta proyek lagi, beri tahu semuanya karena Kementan ada KPK,” tuturnya.

Pada akhirnya, sampai saat ini baik keluarga, kerabat atau siapapun tidak ada yang berani lagi minta proyek. Hal ini pun memperbaiki konotasi Kemntan yang dulu selalu bermasalah.

“Bahkan kita hari ini sudah dapat sebagai kementerian anti gratifikasi terbaik. Ini penghargaan KPK, Alhamdulilah berubah,” tandasnya.(rhs)

 

IMG-20240429-WA0000
67f1cfdb785348099fb80d095209944c

Related posts

Gelar Ramadhan Berbagi dan Buka Bersama PC PMII Situbondo Tetap Terapkan Physical Distancing dan Bermasker

Megawati Bersama Menag dan Ketua PBNU Diskusi Jelang Buka Puasa

Warga Kreongan Geger Bau Busuk,Ternyata Korban Tewas Terkunci di Dalam Rumah

error: Content is protected !! silahkan di menghubungi admin jika ingin copy conten ini ... terima kasih