FeaturedPariwisata & Budaya

Kawah Ijen … Sisi Terindah di Tapal Kuda

Screenshot_2024-04-05-09-17-02-02_99c04817c0de5652397fc8b56c3b3817

Kawah Ijen, adalah salah satu gunung yang masih aktif sampai sekarang. Memiliki ketinggian 2.443 m dari atas permukaan laut, berdinding kaldera setinggi 300-500 m dan telah 4 kali meletus di tahun 1796, 1817, 1913 dan 1936.

6728ecd88ab74cb1b023609657811a20
IMG-20240425-WA0040

Ijen merupakan satu komplek gunung berapi yang terdiri dari kawah gunung Ijen dan dataran tingginya. Kawasan ini terletak di tiga kabupaten Situbondo, Bondowoso dan Banyuwangi sebagai sisi terindah di kawasan Tapal Kuda.

Di kawasan gunung berapi ini terdapat pertambangan belerang, dimana mengindikasikan gunung ini masih aktif dan beraktifitas. Saat berada di kawasan kawah Ijen, pengunjung bisa menyaksikan para penambang yang sibuk membawa tumpukan belerang di punggung mereka, menyusuri jalan yang curam dan dipenuhi oleh gas beracun yang berbahaya.

Kawah Ijen merupakan pusat danau kawah terbesar di dunia, yang bisa memproduksi 36 juta meter kubik belerang dan hidrogen klorida dengan luas sekitar 5.466 hektar.. Kawah yang berbahaya ini memiliki keindahan yang sangat luar biasa dengan danau belerang berwarna hijau toska dengan sentuhan dramatis dan elok. Danau Ijen memiliki derajat keasaman nol dan memiliki kedalaman 200 meter. Keasamannya yang sangat kuat dapat melarutkan pakaian dan jari manusia.

Dini hari biasanya orang sedang asyik terlelap. Namun, tidak begitu yang terjadi di Gunung Ijen, di Bondowoso, Jawa Timur ini. Saat dingin masih menusuk tulang, waktu sekitar tiga per empat malam, aktivitas di Gunung Ijen justru menggeliat. Para pendaki mulai bersiap mendaki ke kawah gunung ini. Dengan medan tanah berpasir dan sesekali bebatuan terjal, wisatawan butuh waktu normal mendaki sekitar 3-4 jam.

Hawa dingin akan berjibaku dengan beban yang harus ditumpu kaki selama mendaki dengan kemiringan 40 derajat. Namun, langkah dan aktivitas para pendaki tak surut. Apa sih yang mereka buru? (  Blue fire. Itu tujuan para pendaki sampai rela bersusah payah mendaki ke kawah di ketinggian 2.443 meter dari atas permukaan laut.

iklan dalam

Mereka menunggu semburan api biru yang muncul dari Kawah Ijen. Ijen adalah satu dari dua lokasi di dunia yang punya fenomena tersebut, selain di Islandia. Menakjubkan, tempat ini ternyata indah sekali . Api berwarna biru terlihat bergoyang di puncak gunung, dari dini hari hingga menjelang fajar. Waktu terbaik untuk menyaksikannya adalah antara pukul 02.00 WIB hingga 03.00 WIB.

Penanjakan Kawah Ijen(Reza Pahlevi/Kompas.com) Pesona api biru Kawah Ijen telah mendunia. Banyak wisatawan mancanegara (wisman) berkunjung ke kawah yang punya kedalaman 200 meter dan luas 5.466 hektar tersebut.  

Adapun turis yang paling mendominasi berasal dari Perancis dan China. Namun, setiap pendaki ke kawah ini harus tahu benar risiko di balik pesona “blue fire”, agar bisa selalu waspada. Ada asap dan bau belerang yang berbahaya bila sampai terhirup berlebihan, sekalipun sudah memakai masker. Nah, untungnya, pesona kawasan Ijen juga bukan hanya blue fire.

Melihat para penambang belerang di kawah ini, bisa jadi tontonan mempesona tersendiri. Mereka bekerja dengan alat seadanya dan memakai cara konvensional. Tontonan yang bisa menakar nyali diri sendiri.  

Dalam sehari, seorang petambang dapat membawa belerang 60 hingga 140 kilogram dengan imbalan Rp 780 per kilogram. Untuk menambah penghasilan, sebagian dari petambang juga berprofesi sebagai pemandu wisata bagi turis yang berkunjung ke kawah di perbatasan Banyuwangi-Bondowoso. Para penambang ini turun ke dasar kawah dan mengumpulkan bongkahan belerang. Bongkahan itu lalu mereka pikul ke tempat penampungan di puncak gunung. Semua aktivitas penambangan belerang tersebut dilakukan memakai tangan dan tenaga manusia saja. Banyak turis berdecak melihat keberanian dan kekuatan otot para penambang ini.

Lalu, momen matahari terbit di atas puncak Gunung Ijen, juga bisa jadi pesona tersendiri. Panorama yang terhampar di depan mata setelah matahari memperlihatkan diri, menjadi pesona berikutnya. Dari puncak gunung ini, pengunjung bisa melihat jauh menyeberangi daratan, bahkan sampai melihat puncak Gunung Merapi di Yogyakarta yang ada di timur Kawah Ijen.

Gunung-gunung lain juga seolah menyembul di balik awan, seperti puncak Gunung Raung, Gunung Suket, dan Gunung Rante, yang semuanya ada di sekitar Gunung Ijen. Mengabadikan momen Sama seperti tempat rekreasi lainnya.Terlebih lagi, kamera ponsel juga sudah punya teknologi yang memungkinkan potret diri tetap menghasilkan gambar optimal sekalipun diambil di tempat minim cahaya. Latar belakang api biru pun tetap akan bisa terekam tanpa perlu khawatir terjadi efek backlight.  

Bagi mereka yang suka akan petualangan, untuk mencapai Gunung Ijen bisa di akses dari dua arah yaitu, dari utara dan dari selatan. Dari utara, bisa di tempuh melalui Situbondo menuju Sempol (Bondowoso) lewat Wonosari dan dilajutkan ke Paltuding. Jalal Situbondo ke Paltuding sekitar 93 Km dan dapat ditemput sekitar 2,5 jam.

Dari arah selatan, bisa dilalui dari Banyuwangi menuju Licin yang berjarak 15 Km. Dari Licin menuju Paltuding berjarak 18 Km dan diteruskan menggunakan Jeep atau mobil berat lainnya sekitar 6 Km sebelum ke Paltuding. Ini dikarenakan jalan yang berkelok dan menanjak.

IMG-20240429-WA0000
67f1cfdb785348099fb80d095209944c

Related posts

Gempa Magnitudo 5,6 Guncang Pasaman Sumbar, Tidak Berpotensi Tsunami

Ketua DPD Bara Baja Jawa Timur Turun Langsung Bantu Korban Banjir Ngawi

Pandangan Umum Fraksi, F PDIP Tekankan Kejelasan Pengunaan Dana Dibeberapa OPD

error: Content is protected !! silahkan di menghubungi admin jika ingin copy conten ini ... terima kasih