Bondowoso -Dermawan Setio Budi, Pekerja Sosial Perlindungan Anak (PSPA) dibawah naungan Kementrial Soial, seusai mendampingi kasus kekerasan seksualitas anak di Polres Bondowoso menyampaikan bahwa kasus seksualitas anak di Kabupaten Bondowoso lebih banyak terjadi di Desa dari pada di Kota.
Menurut Setio, banyaknya kasus seksualitas anak di Desa, dipicu oleh kurangnya pengetahuan tentang seksual dan kelabilan anak di Desa. Jika dikota, pendidikan seksual lebih banyak didapatkan. Sedangkan di Desa sendiri, pendidikan seksual sangat rendah.
“Yang sangat memprihatikan kasus seperti ini bukan terjadi dikota. Tapi, justru terjadi di Desa,” kata Setio budi, Kamis (14/2/2019).
Setio mengatakan dari beberapa kasus pendampingan yang dilakukan, kasus persetubuhan maupun pencabulan, persentase tersangkanya imbang. Baik yang dilakukan oleh orang dewasa maupun sesama anak. Pada tahun 2018 kemarin, kasus seksualitas anak lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Setiap bulan mesti ada kasus tentang sesksualitas anak yang ditangani oleh PSPA. Mayoritas dari kasus yang ditangani, merupakan seksualitas anak. Pada bulan ini saja, ada tiga kasus seksualitas anak yang kami tangani,”jelasnya.
Setio menjelaskan, selain tentang seksualitas anak, PSPA juga mendampingi kasus perkelahian maupun pencurian yang dilakukan oleh anak. Namun, Hampir 75 persen kasus setiap bulan yang ditangani dia, merupakan kasus seksualitas anak.