SITUBONDO – Penggelontoran anggaran bansos bagi mereka yang terdampak Covid19 kini tampaknya banyak diperrmainkan oleh oknum. Terkait Bantuan Sosial yang telah digelontorkan oleh pemerintah, baik Bantuan Sosial Tunai (BST), Bantuan Langsung Tunai (BLT-DD) ataupun bantuan sosial lainnya, Kepala Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Imam Ansori selalu mewanti wanti kepada para perangkat desanya, jangan sampai ada yang melakukan pungutan liar atau pungli berbentuk apapun.
“Saya selaku Kepala Desa Sumberwaru sudah mengingatkan dan mewanti wanti kepada kerabat desa agar tidak melakukan pungutan liar kepada warga penerima manfaat bantuan sosial, andai ada kaur desa saya yang pungli, saya sendiri yang akan melaporkan ke pihak instansi terkait,” ucap Imam, kepada sejumlah awak media dirumahnya kemarin.
Sementara itu, terkait permasalahan pengalihan penerima bantuan sosial BST yang sempat mendapat protes dari warga desa sumberwaru beberapa hari yang lalu, Imam juga menjelaskan, sebelum pengalihan penerima bantuan sosial pihak pemerintahan desa sudah melakukan musdes (musyawarah desa).
“Sebelum kami mengalihkan nama penerima bantuan sosial, kami sudah melakukan musyawarah desa, untuk itu, warga yang mendapat bantuan sosial dengan pengalihan hanya mendapatkan satu kali bantuan, pada tahap 2 dan 3 dimbil lagi oleh penerima manfaat yang pertama,” sambungnya.
Pihaknya mengaku tidak bisa berbuat apa – apa, lanjut kades imam, karena yang meminta surat penerima bantuan tersebut memang hak nya.
“Namun kami akan berusaha untuk mencari bantuan sosial yang lain dan akan mendata nama nama warga yang belum mendapatkan bantuan sosial dari manapun, selanjutnya nama nama tersebut akan kami usulkan,” pungkasnya kemarin. (ans)