Bondowoso – Untuk meningkatkan PAD kita hars bisa menggenjot sektor Pariwisata, Salah satunya dengan Kampung Durian ini diharapkan dapat memikat wisatawan untuk berkunjung ke Bondowoso.
Hal tersebut disampaikan Wabup saat Launching Kampung Durian yang bertempat di Balai Desa Sukowono, Jalan Pringgodani KM 5 Pujer yang yang juga dihadiri langsung Bupati Bondowoso, KH Salwa Arifin, Wabup Irwan Bachtiar, Forkopimda dan beberapa kepala OPD serta camat tersebut berlangsung meriah hingga usai menyisakan nikmat luar biasa bagi pencinta Durian.
Dikampung yang memiliki 27.000 pohon durian, dengan bermacam varietas dan rasa, khusus durian Bondowoso ini Wakil Bupati Bondowoso H.Irwan Bachtiar Rachmat memberikan arahan kepada Kepala Desa,Camat,Dinas Terkait dalam hal ini Diskoperindag dan DPMD menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten harus bersinergi dengan pelaku Bisnis.Ini merupakan daya tarik yang dimiliki Bondowoso.
“ Potensi yang kita miliki tidak akan mampu berkembang jika tidak bersinergi.Sinergi tersebut bisa melalui BunDes,melalui Diskoperindag.Jika mau dikelolah dengan benar, maka bisa menarik wisatawan baik regional maupun nasional,” ungkap wabup yang ketua DPC PDI P Bondowoso ini.
Selain itu Wabup mengemukakan bahwa jika bazar hanya bersifat sesaat,” Namun jika sudah menyatakan sebagai Kampung Durian, kapanpun orang butuh durian tinggal ke kampung ini , tanpa mengenal musim harus ada,” harapnya.
Pantauan dilapangan ,Bupati dan Wabup memeriksa langsung stan demi stan, yang menyediakan berbagai varietas durian asli Desa Sukowono. Sesekali ia berdialog dengan petani durian.
Harapannya kualitas durian terus ditingkatkan. Bahkan di setiap pekarangan, atau RT/RW harus ada pohon durian. Agar Desa Sukowono betul-betul terlihat sebagai Kampung Duren.
Sementara itu, Ketua Bumdes Sukowono, Ahmad Fauzi menjelaskan, sekitar ada 60 persen varietas durian di Indonesia yang ada di desa tersebut. “Kemarin 2018 menanam 10.000 durian, untuk melengkapi virietas yang tidak ada di sini,” jlentrehnya,Sabtu 23/03/2019
Menurutnya Kampung Duren ini, tidak hanya sekedar launching saja, karena di Kampung Karang Pesel, nantinya akan disediakan semacam stan, bagi wisatawan yang ingin wisata durian. Bahkan di kampung itu, ada pohon durian yang umurnya 65 tahun.
“Konsepnya, petik, makan, baru bayar. Masyarakat disuruh metik sendiri, dirasain, enak baru bayar, ndak enak ndak usah bayar, gratis. Kenapa menjamin demikian, karena dipastikan enak,” pungkasnya.(hr)