Bondowoso – Salah satu sorotan Rapat Paripurna dalam rangka Penyampaian Rekomendasi terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Bupati Bondowoso Tahun 2018, di Graha Paripurna ,Jum’at 12/04/2019, kemarin ,perlu evaluasi menyeluruh terhadap bantuan alsitan pertanian yang melalui kelompok tani.
Wkil Bupati Bondowoso H.Irwan Bachtiar Rahmat menyampaikan bahwa kebijakan pertanian mempengaruhi kehidupan semua orang, termasuk kesejahteraannya. Reaksi setiap orang terhadap suatu kebijakan akan berbeda-beda tergantung pada keadaan masing-masing dan dampak kebijakan tersebut pada pendapatan, kekayaan, dan kepentingan lainnya. Kebijakan pertanian merupakan public policy di bidang pertanian, salah satu bentuk social control untuk mencapai tujuan tertentu.
“Dalam mencapai peningkatan pembangunan pertanian, peranan kelembagaan kelompok tani di pedesaan sangat besar dalam mendukung dan melaksanakan berbagai program yang sedang dan akan dilaksanakan . Karena kelompok tani inilah pada dasarnya pelaku utama pembangunan pertanian,Untuk itu nantinya kita akan kaji ulang kelompok tani-kelompok tani yang ada,bersama dinas terkait, bukan karena sudah ada ijin kepmenkum HAM dan rekomendasi Bupati yang lalu saja, kedepan kita akan cek dan ricek apakah kelompok tani yang ada sudah maksimal,” janjinya,13/04/2019 saat dikonfirmasi.
Wabup menyampaikan perlunya pembangunan pertanian yang betul-betul mampu meningkatkan produktivitas, sehingga ketahanan pangan mandiri dapat tercapai. Membangun pertanian kunci keberhasilan terletak pada SDM, artinya bagaimana meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya yang ada.
“Bagaimana SDM nya baik dari segi ketrampilan, pengetahuan dan sikap mental para petani, dengan demikian pembangunan pertanian yang tangguh harus dilandasi dengan membangun dan memberdayakan kelompok tani, sehingga kelompok tani mampu menganalisa dan menyelesaikan masalah yang dihadapi secara mandiri, bukan hanya sekedar terdaftar saja namanya sebagai kelompok tani,mendapat bantuan alat lantas alatnya dijual, ini karena tidak tepat sasaran,” tegasnya.
Dalam hal ini menurut wabup upaya pengembangan kelompok tani, yang ingin dicapai adalah terwujudnya kelompok tani yang dinamis, dimana para petani mempunyai disiplin, tanggung jawab dan terampil dalam kerjasama mengelola kegiatan usaha taninya serta dalam upaya meningkatkan skala usaha dan peningkatan usaha kearah yang lebih besar dan bersifat komersil.
“Bantuan Alsintan (Alat Sistem Pertanian) memang proses pengajuan alsintan ini berawal dari petani. Dan saya rasa memang harus tepat sasaran, karena memang semua harus sesuai kebutuhan para petani
“Karena memang proses pengajuan alsintan ini berawal dari petani. Dan saya rasa memang harus tepat sasaran, karena memang semua sesuai kebutuhan para petani,bukan karena unsur kedekatan,bahkan bantuan tersebut harus digunakan dengan maksimal,” ungkapnya.
Setiap kebutuhan yang diperlukan petani, ditanggapi secara cepat oleh Kementerian Pertanian. Hal tersebut kata wabup semata untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi petani.
“Nah jika ini tidak dilakukan dengan baik, mau jadi apa bangsa ini,maka dari itu kedepan saya tegaskan akan kembali meninjau ulang segala masukan yang disampaikan sebagai rekomendasi DPRD ini termasuk ya meninjau kembali kelompok Tani yang sudah ada agar bisa lebih maksimal,” tegasnya.
Teknologi canggih dalam dunia pertanian ini sangat diperlukan untuk meningkatkan produksi pangan di Bondowoso. Memang untuk menyesuaikan hal tersebut perlu penyesuaian.