Lensa Nusantara

Pembangunan Infrastruktur Wajib Kejar Ketinggalan

Screenshot_2024-04-05-09-17-02-02_99c04817c0de5652397fc8b56c3b3817

tapalkudamedia.com
‎Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Madiun, Kamis (29/3/2018) meresmikan pengoperasian jalan tol ruas Ngawi–Kertosono untuk sesi 1 hingga sesi 3 mulai dari Ngawi hingga Wilangan sepanjang 49,51 kilometer.

Mengutip Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden‎, Bey Machmudin, dalam sambutannya, Jokowi mengingatkan kembali bahwa pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah untuk mengejar ketertinggalan dari negara lain.

6728ecd88ab74cb1b023609657811a20
IMG-20240425-WA0040

“Negara yang lamban pasti akan ditinggal negara lain. Investasi infrastruktur yang merupakan tahapan besar pertama yang kita kerjakan adalah salah satu fondasi penting yang sangat fundamental, yang kita harapkan nantinya kita bisa bersaing dengan negara-negara tetangga kita,” kata Jokowi di Gerbang Tol Madiun, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis (29/3/2018).

Dalam beberapa aspek, Kepala Negara mengakui bahwa Indonesia masih tertinggal dengan negara lainnya. Sementara Tiongkok yang dahulu mencontoh Indonesia, mampu memiliki 280 ribu kilometer jalan.

“Betapa kita sangat ditinggal jauh. Inilah yang ingin kita kejar secara cepat,” tuturnya.

iklan dalam

Mengenai pembangunan jalan tol di Pulau Jawa, Presiden Joko Widodo memberi target kepada jajarannya agar pada akhir 2018 nanti pelabuhan Merak sudah terhubung hingga Pasuruan.

Setahun setelahnya atau tahun 2019, pembangunan dilanjutkan hingga mampu mencapai Banyuwangi.

“Setelah tol ini selesai saya kira Pak Gubernur dan Menteri akan bersama-sama mengintegrasikan jalan tol ini dengan pelabuhan, airport, dan kawasan ekonomi khusus. Semua tersambung sehingga mobilitas barang kita betul-betul kita tekan semua. Dengan itulah kita bisa bersaing,” ucapnya.

Setelah acara peresmian, Presiden menjajal jalan tol tersebut dengan menggunakan truk logistik.

Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.

Padahal dahulu, pembangunan Indonesia termasuk yang dijadikan contoh negara-negara lainnya.

“Sering saya jadikan contoh, tahun 1977 waktu kita membangun tol Jagorawi, semua negara melihat kita. Malaysia menengok Jagorawi seperti apa. Vietnam melihat kita. Filipina melihat kita. Tiongkok melihat kita,” ucapnya.

Namun selama 40 tahun setelahnya, Indonesia hanya mampu membangun sepanjang 780 kilometer jalan.(red)

IMG-20240429-WA0000
67f1cfdb785348099fb80d095209944c

Related posts

Banyuwangi Disiapkan Menjadi Pilot Project Pengembangan General Aviation

Peringatan Hari Pers Nasional Di Gelar Di Kantor PWI Banyuwangi 

Kepung Kantor Bupati, PMII Banyuwangi Pertanyakan Transparansi Anggaran Covid 19

error: Content is protected !! silahkan di menghubungi admin jika ingin copy conten ini ... terima kasih