Ekonomi & TeknologiFeatured

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) Makin Terjerebak

Screenshot_2024-04-05-09-17-02-02_99c04817c0de5652397fc8b56c3b3817

JAKARTA – Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) makin terjerebak di level Rp14.000 per USD. Hal ini menjadi alarm keras bagi pemerintah dan Bank Indonesia (BI) untuk bisa segera dikendalikan.

Pasalnya, pelemahan Rupiah sekarang menjadi gejala-gejala yang hampir mirip ketika terjadi krisis 1998. Meskipun pertumbuhan ekonomi saat ini relatif lebih baik dibandingkan 20 tahun lalu.

6728ecd88ab74cb1b023609657811a20
IMG-20240425-WA0040

Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik UGM Tony Prasetiantono mengatakan, bila melihat saat krisis ekonomi 1998, secara fundamental ekonomi seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, neraca pembayaran dan seterusnya, waktu itu baik-baik saja.

“Tapi kemudian terjadi krisis, kenapa? Analisis saya itu muncul ada indikator ekonomi yang terluput dari perhatian Indonesia, IMF dan Bank Dunia. Ada satu variabel yang missing yaitu utang luar negeri oleh swasta,” bebernya dalam diskusi, Jakarta, Rabu (9/5/2018).

iklan dalam

Ketika krisis, sistem cadangan devisa bebas, swasta bisa utang ke luar tidak tercatat. Hal inilah yang menjadi sisi lemah pemerintah, IMF dan Bank Dunia ketika itu.

Akibatnya, ketika tiba-tiba utang luar negeri jatuh tempo dan secara bersamaan kebutuhan devisa tidak banyak, saat itulah krisis melanda.

“Cadangan devis kita USD20 miliar, kebutuhan utang luar negeri USD130 miliar, setengah swasta da pemerintah. Nah ketika itu ada jatuh tempo swasta, Akhirnya Rupiah terdepresiasi,” tuturnya.

Belajar dari pengalaman krisis 1998, pemerintah dan BI tidak bisa hanya meyakinkan masyarakat mengenai fundamental ekonomi yang masih baik meski Rupiah melemah. Pasalnya, ketika Rupiah menyentuh Rp14.000 per USD, secara psikologis pasti kita kena.

“Saya mencatat satu angle yang mungkin pemerintah dan BI kurang aware. karena secasar psikologi membuat nyaman. Ada aspek psikologis yang harus dijaga. Kalau bisa jangan bisa terlampaui,” tandansya.

Untuk diketahui, melansir Bloomberg Dollar Index, Rupiah pada perdagangan spot exchange melemah 33 poin atau 0,23% ke level Rp14.085 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.000-Rp14.805 per USD.

 

IMG-20240429-WA0000
67f1cfdb785348099fb80d095209944c

Related posts

Banyuwangi Sambut Obor AG 2018 jadi Rending Topic Platform Media Sosial

Rumah Lansia Tertimpa Pohon Saat Angin Kencang, Begini Ceritanya

Santri Diniyah Nurul Anwar Bahagia Jalanya Diasapal TMMD

error: Content is protected !! silahkan di menghubungi admin jika ingin copy conten ini ... terima kasih