FeaturedPolitik & Pemerintahan

Negara Bisa Alihkan Uang Pemeliharaan Rumah Dinas DPR untuk Keperluan Lain

Screenshot_2024-04-05-09-17-02-02_99c04817c0de5652397fc8b56c3b3817

JAKARTA – Wakil Ketua Fraksi Partai Nasional Demokrat (NasDem) Ahmad HI M Ali menilai wacana penggantian rumah dinas anggota parlemen dengan uang sewa sebenarnya lebih pada menghitung efektivitas.

Pasalnya tak dapat dipungkiri hampir 80 persen anggota DPR tidak menempati rumah dinas tersebut. Menurutnya, mereka bahkan lebih memilih untuk tinggal di luar dengan menyewa rumah atau apartemen.

6728ecd88ab74cb1b023609657811a20
IMG-20240425-WA0040
 Agggota Komisi V DPR itu melihat setiap tahunnya memang pembiayaan rumah dinas anggota DPR RI tidak sedikit yang harus ditanggung negara. Negara, lanjut Ali, bisa saja memanfaatkan uang pembiayaan untuk keperluan lain bila rumah diperuntukan untuk anggota DPR tersebut tak digunakan.

“Itu kan aset negara, jadi bisa saja dimanfaatkan untuk keperluan lain ketimbang tidak digunakan anggota. Bukan berarti karena aset negara tidak bisa digunakan untuk keperluan lain,” jelas Ali, Minggu (29/4/2018).

 “Bisa saja dong (diambil alih negara) dan itu jauh lebih bermanfaat. Apa lagi aturannya ada,” lanjutnya.

Ahmad mengungkapkan, banyak alasan mengapa anggota DPR tidak menggunakan rumah tersebut. Namun yang paling mendasar soal efektivitas karena posisi rumah dinas yang berada di pusat kemacetan. Kendati jarak antara rumah dinas itu dengan Gedung DPR tidak begitu jauh, kemacetan berdampak pada efektifitas perjalanan anggota dewan.

iklan dalam

“Salah satunya karena macet dan masih banyak alasan lainnya. Saya tidak bisa jelaskan apa alasan dari masing-masing anggota itu, karena tiap individu pasti memiliki alasan tersendiri,” ucap Ahmad.

Senada dengan Ahmad Ali, anggota Komisi III Ahmad Sahroni menilai keberadaan rumah dinas yang melewati jalur macet di Jakarta membuatnya enggan untuk menempati fasilitas negara tersebut.

“Perjalanan dari rumah dinas ke DPR menjadi tak efektif dan memakan waktu, terlebih bila ada rapat paripurna ataupun kegiatan di DPR yang sangat penting,” ujar Sahroni.

Dengan penggantian uang sewa, menurut Sahroni anggota parlemen dapat mencari hunian yang dekat dengan Gedung DPR sehingga lebih efektif.

“Negara juga bisa memandaatkan rumah dinas itu untuk kebutuhan lainnya,” tutur Sahroni.

Sebelumnya Ketua DPR Bambang Soesatyo mewacanakan rumah dinas anggota dewan periode mendatang diganti dengan uang tunjangan. Wacana itu dikatakan Bamsoet ini telah dibahas di tingkat pimpinan DPR dan pimpinan fraksi.

Bamsoet berpendapat uang pengganti tunjangan lebih murah dibanding ongkos pemeliharaan rumah dinas. Rumah dinas dikemukankannya juga terkadang dirasakan tidak layak oleh anggota DPR yang memiliki keluarga besar.

“Menurut hemat kami yang langsung merasakan, jauh lebih efisien kalau rumah dinas tidak lagi diberikan kepada anggota tapi diberikan (uang) pengganti rumah kontrak bagi anggota yang memang tidak tinggal di Jakarta,” tukas Bamsoet.(fzy)

IMG-20240429-WA0000
67f1cfdb785348099fb80d095209944c

Related posts

TIDAK MENGENAL LELAH BABINSA DAMPINGI PETANI

LAZIS – NU Situbondo Bagikan Seribu Paket Beras Untuk Warga Terdampak Pandemi Covid-19

Untuk ke Enam Kalinya Gandeng JFF, PMI Banyuwangi Gelar Operasi Katarak

error: Content is protected !! silahkan di menghubungi admin jika ingin copy conten ini ... terima kasih