FeaturedPariwisata & Budaya

Lumajang Lestarikan Anggrek Ekor Tupai

Screenshot_2024-04-05-09-17-02-02_99c04817c0de5652397fc8b56c3b3817

Lumajang – Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati  mengajak masyarakat melestarikan tanaman Anggrek Ekor Tupai. Hal itu disampaikan Bunda Indah usai memasang Anggrek jenis Ekor Tupai secara simbolis di Alun – Alun Lumajang, Jum’at (15/03/2019).

Anggrek tersebut merupakan sumbangan dari Paguyuban Puspa Semeru Lumajang sebanyak 1000 tanaman anggrek yang akan dipasang di sekitar Alun – Alun Lumajang, Hutan Kota dan pohon penghijauan.

6728ecd88ab74cb1b023609657811a20
IMG-20240425-WA0040

“Kita mendapatkan sumbangan dari komunitas pecinta bunga Puspa Semeru sebanyak 1000 anggrek ekor tupai, yang itu menempel di pohon, pagi ini secara simbolis menempel pohon anggrek didepan persis rumah jabatan Wakil Bupati,”jelasnya.

iklan dalam

Indah menjelaskan bahwa kegiatan ini sebagai salah satu bentuk edukasi kepada masyarakat agar lebih mencintai lingkungan. Ia mengajak masyarakat semakin sadar terhadap lingkungan dengan ikut aktif menanam tanaman di lingkungan sekitar.

“Kegiatan ini salah satu bentuk kontribusi kepada makhluk hidup di bumi ini, pohon dan bunga juga makhluk hidup, jadi jangan mereka disakiti, jangan ditebang seenaknya,”tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau (RTH) Dinas Lingkungan Hidup Lumajang, Yuli Harismawati menyampaikan apresiasinya terhadap Paguyuban Puspa Semeru Lumajang atas sumbangsihnya memperindah kota Lumajang.

“Saya terimakasih kepada teman-teman Paguyuban Puspa Semeru Lumajang, dengan partisipasi, kepedulian mempercantik Lumajang, semakin meyakinkan kita (Pemkab. Lumajang,red) bahwa teman-teman komunitas juga peduli terhadap lingkungan, terutama terhadap pelestarian keanekaragaman hayati,” tegasnya.

Dijelaskan Yuli Haris bahwa Anggrek Ekor Tupai dengan nama latin Rhycostilis retusa banyak ditemui di beberapa wilayah di Lumajang dan dapat disebut sebagai tanaman endemik Lumajang. Karena ketidaktahuan masyarakat, seringkali Anggrek jenis ini dianggap sebagai gulma karena ditemui menempel di pohon asem dan jati.

“Selama ini orang menganggap tanaman ini sebagai gulma, padahal anggrek yang sangat cantik, teman-teman dari Puspa Semeru nanti akan mengawal adaptasi di pohon, karena ada 1000 anggrek yang disumbangkan, ini akan menjadi kebanggaan dan akan membuat masyarakat mencintai kotanya dengan keindahan tanaman hias,” pungkasnya.

IMG-20240429-WA0000
67f1cfdb785348099fb80d095209944c

Related posts

Forkopimka Banyuglugur Patroli Ramadhan, Sasar 4 Titik Vital

Dihadapan Ribuan Peserta Wisuda Bondowoso Menghafal Al Quran Ketua DPRD Mengaku Selalu Berembuk Dengan Bupati Membangun Bondowoso Kedepan

JEJAK penyebaran Islam di Pulau Bali 

error: Content is protected !! silahkan di menghubungi admin jika ingin copy conten ini ... terima kasih