SINGAPURA – tapalkudamedia.com
Harga minyak mentah Brent dibuka naik di atas USD70 per barel untuk pertama kalinya sejak Januari. Harga terangkat oleh ekspektasi bahwa pemimpin OPEC Arab Saudi dapat memperpanjang pemotongan pasokan ke 2019.
Selain itu, ada kekhawatiran bahwa Amerika Serikat dapat kembali menerapkan sanksi terhadap Iran. Sementara di Asia, peluncuran minyak mentah berjangka di Shanghai ISCc1, berpotensi menandai awal dari patokan harga minyak baru untuk Brent dan West Texas Intermediate (WTI).
Minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) CLc1 naik 18 sen atau 0,2% ke USD66,06 per barel. Sementara harga minyak mentah Brent LCOc1 naik 29 sen atau 0,4% ke USD70,74 per barel.
Pernyataan dari Arab Saudi, pemimpin de-facto Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang menyebut pemotongan produksi mungkin diperpanjang hingga 2019.
Kesepakatan antara OPEC dan beberapa produsen lain, dipimpin oleh Rusia, untuk menahan pasokan untuk menopang harga mulai berlaku pada Januari 2017 dan saat ini dijadwalkan berakhir pada akhir tahun ini.
Beberapa analis meragukan bahwa Asia telah melampaui patokan harga minyak, dan bahwa China dengan basis konsumen dan produksinya yang besar merupakan lokasi utama untuk itu.
Meskipun demikian, ada kekhawatiran atas gangguan regulasi seperti yang terlihat di pasar komoditas keuangan China lainnya termasuk bijih besi dan batu bara.(mrt)