FeaturedLensa NusantaraPariwisata & BudayaPolitik & Pemerintahan

Hadiri Festival Tradisi Islam Nusantara di Banyuwangi Jokowi : Seni dan Budaya Bagian dari Dakwah dan Syiar Membangun Peradaban

Screenshot_2024-04-05-09-17-02-02_99c04817c0de5652397fc8b56c3b3817

Banyuwangi -Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Festival Tradisi Islam Nusantara (FTIN), di Stadion Diponegoro, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim), Senin (09/01/2023) malam.

Festival ini merupakan rangkai dari Peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU).

6728ecd88ab74cb1b023609657811a20
IMG-20240425-WA0040

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengajak seluruh umat Islam khususnya NU untuk menggunakan seni dan budaya sebagai bagian dari dakwah dan syiar membangun peradaban.

“Saya ingin mengajak umat Islam di seluruh penjuru tanah air, khususnya warga Nahdlatul Ulama, untuk ikut menjaga dan melestarikan kekayaan budaya nusantara yang beragam, menggunakan seni budaya sebagai bagian dari dakwah dan syiar untuk membangun peradaban, membawanya tetap eksis dan mampu beradaptasi dengan kemajuan zaman di masa depan,” ujarnya.

Presiden menilai, seni dan budaya bukan hanya tontonan tapi juga mengandung pesan tuntunan hidup untuk selalu mengingat keagungan Allah Swt serta mengajak amar ma’ruf nahi munkar.

“Menghaluskan rasa, memperkuat toleransi serta moderasi dan menjaga keharmonisan dalam keberagaman, serta memperkuat sistem sosial dalam masyarakat kita nusantara,” imbuhnya.

iklan dalam

Lebih lanjut Presiden menekankan, bangsa Indonesia harus belajar dari alim ulama di masa lalu, antara lain Wali Songo, yang memilih jalan kebudayaan dalam menjalankan dakwah dan syiar Islam.

“Membuat ajaran Islam bisa bersanding dan menjiwai kebudayaan-kebudayaan yang ada di daerah-daerah kita di tanah air yang beragam yang bermacam-macam dan memberikan kontribusi besar dalam membangun peradaban nusantara,” ucapnya.

Berkat kearifan para alim ulama tersebut, lanjut Kepala Negara, bangsa Indonesia yang memiliki keragaman suku, agama, bangsa, dan budaya dapat tetap kokoh, rukun, dan bersatu.

“Berkat kearifan alim ulama negara kita memiliki beragam seni budaya dengan corak keislaman yang kokoh yang telah beradaptasi dan mewarnai corak ragam kebudayaan Indonesia, memperkaya dan menjadikan kebudayaan kita semakin istimewa,” ujarnya.

Menutup sambutannya, Presiden juga menyampaikan gelaran FTIN yang menampilkan dan memperkenalkan kembali kekayaan tradisi Islam nusantara sekaligus menggugah kepedulian dan kecintaan terhadap kekayaan budaya bangsa.

“Terima kasih kepada seluruh keluarga besar Nahdlatul Ulama yang telah konsisten tetap istikamah mengambil peran sebagai penebar toleransi, penebar kesejukan dan keharmonisan, dan selalu mengedepankan ukhuwah islamiah, selalu mengedepankan ukhuwah wathaniah, selalu mengedepankan ukhuwah basyariyah, dan berdiri terdepan dalam mengawal tegaknya NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia),” pungkasnya.

Turut mendampingi Presiden dalam acara ini, yaitu Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, serta Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

Hadir juga Rais ‘Aam PBNU Miftahul Akhyar, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf, Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf, Ketua Steering Committee (SC) Peringatan Satu Abad NU Erick Thohir dan Ketua Organizing Committee (OC) Peringatan Satu Abad NU Yenny Wahid

IMG-20240429-WA0000
67f1cfdb785348099fb80d095209944c

Related posts

Pertemuan Lintas Sektoral merupakan Gagasan Muspika dan Kepala Puskesmas Pakem

Wow! Batu Silindris Diduga Hasil Peradaban Megaliticum Ditemukan di Situbondo

Purnawirawan Polri dan Warakawuri Terima Santunan dari Kapolres Situbondo

error: Content is protected !! silahkan di menghubungi admin jika ingin copy conten ini ... terima kasih