FeaturedPertanian

Gaet Petani Muda Banyuwangi Gelar Agribusisness StartUp Competition

Screenshot_2024-04-05-09-17-02-02_99c04817c0de5652397fc8b56c3b3817

Banyuwangi – Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berupaya untuk melahirkan anak-anak muda yang terjun ke bisnis pertanian.Untuk itu Pemkab Banyuwangi kembali menggelar Agribusisness StartUp Competition. Kompetisi yang merupakan bisnis rintisan pertanian.  

“Sering saya bilang, jangan semua ingin jadi Youtuber, pegawai bank, PNS. Liriklah sektor pertanian yang punya prospek cerah,” jelas bupati , Rabu (10/4/2019).

6728ecd88ab74cb1b023609657811a20
IMG-20240425-WA0040

Menurutnya produk beras merah organik yang dikembangkan anak-anak muda dan petani Banyuwangi hingga bisa diekspor ke luar negeri bisa menjadi contoh betapa prospektifnya bisnis sektor pertanian .

Anas mengaku bahwa, regenerasi petani adalah salah satu isu terpenting sektor pertanian. Berdasarkan Sensus Pertanian BPS, 61 persen petani berusia lebih dari 45 tahun, serta 72 persen berpendidikan SD. Jumlah rumah tangga petani terus menurun dari 79,5 juta (2008) menjadi 63,6 juta (2013).

iklan dalam

“Kita perlu kreatif melahirkan generasi muda petani inovatif, visioner, melek teknologi. Kompetisi ini salah satunya. Peserta kami batasi usia 17-30 tahun agar target anak mudanya tercapai,”harapnya.

Kategori yang dilombakan, rintisan usaha pertanian yang telah berjalan maksimal 3 tahun. Kemudian, proposal rencana bisnis (business plan). Bidang pertanian yang bisa diikuti pun luas, mulai pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan hingga beragam produk olahannya.

“Kompetisi ini memperebutkan hadiah modal kerja Rp150 juta. Peserta terseleksi juga akan mengikuti berbagai workshop dan mentoring, mulai soal manajemen bisnis pertanian, leadership, hingga pemasaran digital dari para pakar dan pengusaha pertanian sukses. Sehingga rintisan usahanya makin terarah dan berdaya saing,” ungkapnya.

Sementara Kepala Dinas Pertanian Arief Setiawan mengatakan bahwa, rangkaian kompetisi agribisnis ini dimulai sejak Maret 2019. Sosialisasi digeber ke kampus, sekolah, dan komunitas anak muda. Dilanjutkan pembukaan pendaftara online hingga 20 April 2019 melalui website Dinas Pertanian Banyuwangi.

“Dalam proposal, para peserta diwajibkan memberi gambaran dampak positif bisnis yang dikembangkannya. Misalnya, berapa jumlah tenaga kerja yang terserap dan persebaran manfaatnya bagi warga. Khusus kategori business plan harus membuat proposal perencanaan bisnisnya. Akan dinilai sejauh mana proposal tersebut dapat diterapkan,” imbuhnya.

IMG-20240429-WA0000
67f1cfdb785348099fb80d095209944c

Related posts

MCK Terus Digenjot Penyelesaiannya di TMMD ke-106 Kodim 0818

Kesan Warga yang Rumahnya Menjadi Posko Satgas TMMD

Bhakti Sosial Kostrad, Peduli Bagikan Ribuan Nasi kotak Gratis

error: Content is protected !! silahkan di menghubungi admin jika ingin copy conten ini ... terima kasih