Banyuwangi – Perhelatan Banyuwangi Ijen Green kali ketiga ini diikuti 732 pelari dari mancanegara maupun dalam negeri. Lomba lari di bawah kaki Gunung Ijen di ketinggian 1.200 mdpl itu dihelat di Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, Minggu (8/4). Even lari ini Mempunyai tiga katagori yakni class 6 k,18 k dan 33k. Banyuwangi Ijen Green merupakan ajang sport tourism wisata yang dipadu dengan olahraga.
Ajang Green Run tidak hanya diikuti para atlet profesional dan penghobi lari. Even ini juga menjadi daya tarik pariwisata yang menyedot kedatangan pengunjung. Banyuwangi Ijen Green yang bertemakan “rediscover your power” itu menyuguhkan rute yang sangat menantang andernalin para pelari. Para pelari akan disuguhkan rute petualangan seperti melewati perkebunan, sungai, lembah dan perkampungan perdesaan di bawah kaki Gunung Ijen.
Animo peserta di tahun ini semakin banyak,Terlihat peserta pelari dari manca negara seperti Kenya, Korea, Francis, Suriah, Australia, Belanda, Polandia dan Belgia ikut serta dalam Banyuwangi Ijen Green 2018.Antusias juga datang dari peserta luar Banyuwangi seperti Jakarta,Surabaya, Bali, Jember, Bondowoso, Yogyakarta, Bandung, Palembang, Semarang, Situbondo, Lumajang, Lombok, Malang dan kota lain di Jawa Timur yang ikut meramaiakan perhelatan olahraga lari ini.
Bupati Abdullah Azwar Anas dalam sambutannya mengatakan even ini tidak hanya kompetisi olahraga tapi juga sebuah even tourism dimana pelari bisa menikmati pemandangan alam Ijen yang indah di sepanjang lintasan.Pihaknya terus mendorong pengembangan sport tourism di karenakan Banyuwangi sangat cocok mengingat potensi alamnya yang mendukung.
“Ini merupakan cara kreatif untuk mempromosikan daerah. Kami juga konsisten menggelar event berbasis komunitas, salah satunya lari ini. Olahraga lari saat ini kian diminati karena telah menjadi bagian dari gaya hidup sehat masyarakat,” terangnya
Pelepasan Ijen Green Run didahului dengan atraksi unik Bupati Anas bersama Dahlan Iskan mantan menteri BUMN dan peserta lari diajak minum air legen (air nira). Sehabis itu Bupati Anas bersama Dahlan Iskan melepas para pelari dalam katagorinya masing masing dan juga ikut berlari di katagori 6k class SKPD (satuan kerja pemerintah daerah) Banyuwangi.
Pelari dari Kenya James Karanja sukses menjadi yang tercepat kategori 33k class internasional dengan raih waktu 2 jam 33 menit 21 detik. Untuk kategori 33k class nasional diraih Hadi Firmansah dengan raihan waktu 3 jam 49 menit. Kategori 33k class women diraih Ruth Theresia dengan raihan waktu 3 jam 50 menit.
James Karanja mengaku sangat senang bisa menjadi juara pertama di even Ijen Green Run ini. Rute pegunungan yang dilaluinya sangat menantang andernalin. Hawanya yang dingin sejuk membuat saya lebih semangat untuk berlari karena badan tidak cepat lelah.
“Saya senang bisa ikut lari di Banyuwangi. Bagi saya, tanjakan dan rutenya bisa ditaklukkan,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Drs. Wawan Yadmadi mengatakan senang sekali karena even berjalan dengan lancar.
“Rute Banyuwangi Ijen Green 2018 yang sangat menantang mulai dari tanjakan, hutan, lembah hingga melewati sungai teryata sangat disukai oleh para peserta. Tahun depan rencana panjang rute lari Banyuwangi Ijen Green akan kami tambah menjadi 70 Km,” pungkasnya. (red)