FeaturedOlahraga

Atlet Kembar Sepak Takraw Lena dan leni Pernah Jadi Pemulung

Screenshot_2024-04-05-09-17-02-02_99c04817c0de5652397fc8b56c3b3817
MENJADI seorang atlet tentu akan sangat membanggakan, pasalnya mereka bisa mengharumkan nama bangsa berkat prestasi yang diraihnya dalam pertandingan. Meski demikian, untuk menjadi seorang atlet, tidak harus berasal dari keluarga kaya maupun berada.
Semua orang bisa menjadi atlet jika memiliki niat dan mau berusaha semaksimal mungkin. Salah satu dari beberapa atlet yang sukses mengharumkan nama Indonesia di gelaran Asian Games 2018 adalah atlet sepak takraw Lena dan leni.
Ya, dua dara cantik ini merupakan anak kembar yang berkompetisi di gelaran Asian Games 2018. Sebelumnya, Lena dan Leni sukses meraih medali perunggu Asian Games 2014 di Korea. Namun, jika menilik masa lalunya, tentu Anda akan geleng-geleng kepala.
Memang sangat miris setelah mengetahui bahwa dua anak perempuan ini sempat berprofesi sebagai pemulung. Meski berat, harus melawan kerasnya kehidupan di ibu kota, namun Lena dan Leni tetap berjuang untuk bertahan hidup dengan mengais berbagai barang yang tersebar di jalanan.
iklan dalam
Namun, dengan usaha dan kerja keras tiada henti, Lena dan Leni berhasil membuktikan diri dengan kemampuan yang dimilikinya. Tentu hal ini bisa mengispirasi para netizen untuk terus berusaha dan bekerja keras untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Tak hanya Lena dan Leni, atlet dayung asal Indonesia di Asian Games 2018, Rio Riski Darmawan juga dapat dijadikan contoh pembelajaran lainnya. Memiliki latar belakang sederhana dengan tinggal di Desa Tompi Bugis, Kulawi Selatan, Sigi, Sulawesi Tengah, Rio merupakan sosok atlet yang jauh dari kata kaya.
Meski demikian, faktor ekonomi bukanlah masalah yang menghambat Rio untuk meraih prestasi di dunia olahraga. Remaja berusia 20 tahun tersebut sukses menyumbangkan medali emas untuk Indonesia dalam kategori tim dayung kelas ringan delapan putra.
Sebagaimana diketahui, ayah Rio merupakan seorang petani. Putra kandung Rasna (39 dan Nasir (40) tersebut termasuk dalam Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Program Keluarga Harapan (PKH) pada 2018.
Selain bantuan PKH yang didapatkannya, keluarga Rio juga termasuk penerima RASTRA, dan Bedah Rumah dari Dana Desa yang hingga sampai saat ini belum rampung.(ren)
IMG-20240429-WA0000
67f1cfdb785348099fb80d095209944c

Related posts

Forkopimda Bondowoso Laksanakan Vaksin

Redaksi Tapalkuda

Korban Laka Maut di Sukowidi,Di beri Santunan Oleh Satlantas Polresta Banyuwangi 

Hasil Telaah DPRD Bondowoso,Keluarkan 40 Rekomendasi Atas LKPj Bupati Tahun 2018

error: Content is protected !! silahkan di menghubungi admin jika ingin copy conten ini ... terima kasih