BONDOWOSO –Dokter spesialis Psikiatri Kedokteran Jiwa RSUD Koesnadi dr. Dewi Prisca Sembiring menjelaskan ,bahwa , ada beragam faktor yang menyebabkan pasien mengalami gangguan jiwa.
Dikatakan bahwa pasien yang ia rawat karena mengalami gangguan jiwa rata-rata karena faktor ekonomi dan asmara.
Pasien gangguan jiwa di ruang inap Paviliun Seroja RSUD dr Koesnadi Bondowoso kini berjumlah 30 orang.
Paviliun tersebut baru diresmikan oleh PJ Bupati Bondowoso, Bambang Soekwanto, Rabu (25/10/2023).
Baca juga : Satu-Satunya di Tapal Kuda , PJ Bupati Bondowoso Resmikan Paviliun Saroja ODGJ
Pantauan di lokasi, sejumlah pasien ODGJ nampak melakukan kegiatan menggambar, mengeja huruf dan beberapa kegiatan positif lainnya.
Pasien ODGJ di Paviliun Seroja RSUD dr Koesnadi Bondowoso terdiri dari kalangan usia, mulai anak-anak, remaja hingga orang tua.
Dikatakan bahwa ada 20 tempat tidur dan 6 ruang isolasi.Pasien termuda diketahui berusia 15 tahun.
Menurutnya setiap hari pasien jiwa memiliki kegiatan tetap.Mereka bangun pagi, kemudian melaksanakan sholat subuh, mandi, sarapan dan pembagian obat.
Mereka juga diberikan kegiatan untuk mengasah bakat dan minatnya. Seperti olahraga, menggambar dan menyanyi.
“Menyalurkan hobi-hobi mereka,kalau anak-anak itu pada pola asuh, kalau usia dewasa muda itu biasanya perselisihan antara pasangan, perselingkuhan atau problema asmara,” jelas dr. Prisca.
Menurutnya, paling banyak yang dirawat adalah orang dengan gangguan jiwa berat.
Pasien ODGJ disebut parah manakala ada perubahan kesadaran. Seperti halusinasi dan waham.
Sementara orang dengan masalah kejiwaan ada tiga orang yang dirawat di ruang inap jiwa. “Karena depresi dan cemas,” tegasnya.
Dijelaskan, bahwa pasien jiwa dapat dipulangkan ke keluarganya apabila kesadaran mereka sudah baik.
“Artinya mereka sudah tahu sakitnya, tahu pentingnya pengobatan. Kemudian mereka bisa kembali ke masyarakat untuk berkegiatan, itu yang paling penting,” terang dia.
Rata-rata pasien yang ia rawat paling lama dua bulan sudah bisa kembali ke keluarganya.
Tapalkudapost berhasil menemui YN diruang isolasi satu, perempuan usia 22 tahun ini sudah beberapa hari tinggal diruang isolasi.Ia merupakan warga Tanggul kabupaten Jember.
Ketika ditanya YN bercerita bahwa ia sangat sedih karena menurutnya anaknya yang baru 4 bulan dilahirkan akan dibunuh suaminya yang berselingkuh.
Kendati halusinasinya masih sulit dicerna dengan akal sehat namun ketika diminta untuk membaca istifar , ia masih bisa melafalkannya dengan baik.