FeaturedPariwisata & BudayaPeristiwa

Aktivitas Vulkanik Gunung Ijen Meningakat

Screenshot_2024-04-05-09-17-02-02_99c04817c0de5652397fc8b56c3b3817

Bondowoso-Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, melalui rilis resmi nomer : 1.E/GL.03/BGV/2023 tertanggal 6 Januari 2023 menyampaikan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Ijen mengalami peningkatan. Dari atas kawah, muncul asap setinggi 200 meter.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ijen, Suparjan membenarkan ada peningkatan aktivitas vulkanik pada gunung setinggi 2.145 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu.

6728ecd88ab74cb1b023609657811a20
IMG-20240425-WA0040

“Perkembangan terakhir 5 Januari 2023 pukul 24.00 WIB, terjadi peningkatan suhu air danau kawah dari 16°C pada bulan Desember 2022 menjadi 45,6°C pada tanggal 5 Januari 2023,” kata Suparjan, pada Sabtu (7/1/2023).

Dipantau secara visual dan intrumental dari PPGA Ijen yang berada di Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi, Jawa Timur, menunjukkan terjadinya pemanasan pada air danau kawah.

Gempa vulkanik terjadi di gunung yang berada di perbatasan Banyuwangi dan Bondowoso, itu sejak 1 Januari 2023. Kegempaan masih didominasi oleh gempa permukaan.

iklan dalam

“Gempa vulkanik dangkal terekam sebanyak 82 kali dan gempa hembusan yang terekam sebanyak 32 kali,” ungkap dia.

Gempa pada kedalaman yang dangkal tersebut menunjukkan adanya akumulasi tekanan yang disertai oleh proses pelepasan tekanan.

“Hal ini yang menyebabkan permeabilitas batuan di dasar kawah Gunung Ijen meningkat. Sehingga memudahkan gas vulkanik bergerak ke permukaan,” ujar Suparjan.

Selain itu, juga teramati asap kawah berwarna putih tipis dengan tinggi sekitar 50 – 200 meter di atas puncak.

Sementara potensi bahaya yang bisa ditimbulkan dari aktivitas vulkanik Gunung Ijen saat ini, adalah munculnya gas-gas vulkanik konsentrasi tinggi di sekitar kawah.

“Itu berasal dari aktivitas solfatara di dinding kawah Ijen dan difusi gas-gas vulkanik dari dalam kawah ke permukaan,” ungkap dia.

“Juga terjadinya erupsi freatik berupa semburan gas dari danau kawah. Erupsi freatik bisa terjadi tanpa didahului oleh peningkatan aktivitas, baik visual maupun kegempaan,” imbuh Suparjan. Meski mengalami peningkatan aktivitas vulkanik, namun status Gunung Api Ijen masih tetap berada di level I normal.

IMG-20240429-WA0000
67f1cfdb785348099fb80d095209944c

Related posts

Antar Jamaah Umroh Warga Botolinggo Dianiaya

Pendampingan Kegiatan Posyandu

Gunakan Masker Putih Telur Agar Kulit Kencang

error: Content is protected !! silahkan di menghubungi admin jika ingin copy conten ini ... terima kasih