Bondowoso – Sekretaris Derah (Sekda) Bondowoso,Jawa Timur, Syaifullah, mengaku bahwa salah satu penyebab defisit yakni karena dana bagi hasil yang seharusnya Pemerintah Daerah mendapat sekitar Rp 80 milliar. Tapi hanya memperoleh sekitar Rp 29 milliar.
Hal tersebut disampaikan sekda usai Rapat Paripurna Penyampaian Nota Penjelasan Bupati Bondowoso Terhadap 5 Raperda Propemperda 2019 dan Raperda Tentang APBD T.A .2019 di Graha Paripurna ,Senin (14/10/2019).
“Tapi kita sudah melakukan langkah-langkah dengan temen-temen. Ya otomatis ada pengurangan. Jadi itu, asumsi-asumsi kita memang ada yang meleset, terutama tentang bagi hasil dengan Pemerintah Pusat,” tegasnya.
Sekda mengaku bahwa nantinya APBD 2020 berkurang. Dan kondisi ini menurutnya terjadi hampir di semua kabupaten.
Dijelaskan bahwa dengan kondisi APBD yang berkurang ini, tentu akan berpengaruh terhadap keuangan APBD. Karena itulah diperkirakan akan ada pengurangan di beberapa dinas. Namun dipastikan tak akan mengganggu program kerja.
“Ada pengurangan di beberapa dinas, kita sepakat, kalau tidak salah sekitar 10 persen. Tapi tidak mengganggu program kerja kita. Jadi program seperti, kita rencana mau beli bus, karena bus kita sudah tua. Tapi, tak bisa, insyallah di PAK,” ungkapnya.
previous post