Ekonomi & TeknologiFeaturedKesehatanPolitik & Pemerintahan

PJ Bupati Bondowoso Minta Camat Evaluasi 3 Program Strategis Nasional di Wilayahnya

Screenshot_2024-04-05-09-17-02-02_99c04817c0de5652397fc8b56c3b3817

PJ Bupati Bondowoso Minta Camat Evaluasi 3 Program Strategis Nasional

Bondowoso – PJ Bupati Bondowoso, Bmbang Soekwanto, melecut camat se Kabupaten Bondowoso untuk mengevaluasi diwilayahnya terkait pencapaian 3 Program Strategis Nasional.

6728ecd88ab74cb1b023609657811a20
IMG-20240425-WA0040

Hal itu disampaikan saat rapat koordinasi (Rakor) penanganan Stunting dan Kemiskinan ekstrim di pendopo Raden Bagus Asra ,Rabu 9/11/2023.

“Para Camat untuk memperhatikan, serta mengevaluasi dan mengalokasikan anggaran dari berbagai sumber untuk pelaksanaan 3 Program Strategis Nasional,”jelasnya.

Dikatakan bahwa 3 program strategis Nasional diantaranya adalah Infrastruktur,Penanganan Kemiskinan ekstrim dan Percepatan penurunan Stunting

“Catat danperhatikan apa yg dipaparkan narasumber hari ini,”tegasnya.

Bahkan bagi Camat yang bekerjasama dengan Polsek,Koramil dan berhasil menurunkan angka sunting dan kemiskinan ekstrim pihaknya akan memberikan reward.

iklan dalam

Ditempat yang sama Kepala Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP4D) Bondowoso Farida menyampaikan
tahun 2024 diharapkan angka stunting kita menjadi 12% walaupun target nasional 14% .

“Ini semua tidak bisa kita raih begitu saja ,tanpa kerja keras kerjasama sinergi yang baik sasaran program yang tepat dan penanganan serta semangat kita semuanya ,karena ini yang akan menghantarkan kita terhadap target-target yang sudah kita tentukan dalam penilaian kinerja stunting tahun 2023,”ungkapnya.

Dikatakan bahwa pola intervensi stunting di Kabupaten Bondowoso itu ada 3 juga dilaksanakan secara nasional yaitu salah satunya pelaksanaan delapan aksi konservasi 5 pilar stranas manajerial Pemda dan rencana aksi nasional percepatan penurunan stunting .

“Untuk stunting itu ada 10 OPD yang menangani sedangkan untuk penurunan kemiskinan ekstrim itu dikeroyok (diampu-red) oleh 15 OPD sehingga diharapkan dengan adanya intervensi dari kabupaten secara serius akan bisa kita sesuai dengan target,”paparnya.

Sementara itu Kepala Dinas Sosial, Perlindungan Perempuan, dan Anak Keluarga Berencana (Dinsos dan P3AKB) Anisatul Hamida menyampaikan bahwa yang termasuk kemiskinan ekstrim pendapatannya di bawah RP 350.000.

” Ada beberala indikator salah satunya penghasilannya itu kalau misalnya dibuat makan itu sehari itu hanya untuk per orangnya itu rp10.000 per harinya,”imbuhnya.

Menurutnya sesuai arahan presiden tahun 2024 ahir 31 Desember itu kemiskinan ekstrem itu sudah selesai.

” Diakhir tahun kita akan melakukan rekapitulasi jadi dari data kemiskinan yang sudah mendapatkan intervensi apa saja ,jadi tentu kita akan bersama-sama kembali dengan kecamatan dan desa untuk melakukan verval kembali karena tidak menutup kemungkinan yang masuk di data itu sudah mampu ,”paparnya.

Definisi simpelnya kata Anis miskin ekstrim adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar. Pengeluaran dibawah Rp. 10.739/orang/hari atau Rp. 322.170/org/bulan.

 

IMG-20240429-WA0000
67f1cfdb785348099fb80d095209944c

Related posts

Camat Prajekan Gandeng PG Prajekan dan KCP Bank Jatim Berikan Bantuan Pada Ratusan Warga dan Anak Yatim

Kejari Situbondo Gelar Press Release Akhir Tahun 2018

Wabup Bondowoso Akan Menindak Tegas ASN yang Suka Memanipulasi

error: Content is protected !! silahkan di menghubungi admin jika ingin copy conten ini ... terima kasih