Bondowoso – Untuk mempermudah pelaksaan program berkelanjutan maka Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Bondowoso, mulai melakukan sinkronisasi lahan pertanian yang berada diseluruh wilayah Kabupaten Bondowoso,Jawa Timur.
Hendri Widotono ,Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Disperta yang mewakili Kepala Disperta menyampaikan ,selama ini di Kabupaten Bondowoso terjadi beberapa versi tentang luas lahan pertanian.
“Seperti data yang dimiliki Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan Badan Pertanahan Nasional (BPN). Sehingga kami melakukan singkronisasi untuk kebutuhan berkelanjutan,” jelas Hendri ,Kamis (20/12).
Data yang dimiliki Disperta, lahan pertanian sekira 36 ribu hektar. Sedangkan, data yang dimiliki PUPR sekira 37 ribu Hektar. Begitu juga dengan data yang dimiliki oleh BPN tidak sama, sekira 39 ribu.
Menurut Hendri dengan kondisi tersebut, dibutuhkan kesetaraan data lahan. Untuk mempermudah program berkelanjutan.
Hendri mengemukakan, upaya sinkronisasi telah diimplemetasikan, dengan menggelar acara Focus Grup Discussion (FGD) di aula Disperta pada selasa lalu.
“Pada acara FGD kemarin, merupakan ajang saling melakukan sikronisasi data lahan. Diharapkan, dengan adanya acara itu data bisa sama.”imbuhnya.
Semua langkah yang dilakukan oleh Disperta menurut Hendri merupakan langkah awal untuk menyamakan dengan ruang tata wilayah. Setelah data lahan bisa disamakan, akan dituangkan dalam Peraturan Daerah (Perda) Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).
“Pada nantinya, lahan yang dapat menerima fasilitas insentif seperti irigasi, pupuk bersubsidi merupakan lahan yang masuk dalam LP2B.” tukasnya.