FeaturedLensa Nusantara

Lawan Covid – 19, Desa Kettah Perketat Penjagaan Pintu Masuk

Screenshot_2024-04-05-09-17-02-02_99c04817c0de5652397fc8b56c3b3817

Situbondo – Warga Desa Kettah, Kecamatan Besuki, Situbondo, Jawa Timur kompak melawan virus corona dengan pertimbangan kesehatan menjadi alasan utama kepala desa untuk memperketat pada kegiatan membatasi aktifitas warga terutama warga pendatang maupun warga luar yang hendak masuk ke wilayah pedesaan.
Antisipasi atau gerakan preventif ini dilakukan oleh Anik Yanuarita sebagai kepala desa Ketah , kecamatan Besuki , Kabupaten Situbondo Jawa timur dalam menerapkannya dengan cara mengintruksikan kepada seluruh RT/RW di desanya.
Anik menekankan kepada seluruh RT/RW untuk tidak mengijinkan masuk bagi warga yang datang dari luar termasuk pelaku jasa simpan pinjam yang kerap keluar masuk pedesaan.
“Dalam Hal ini saya akan perketat penjagaan mayoritas di seluruh akses penjuru masuk ke desa Kettah dengan tujuan memutus mata rantai Covid-19 di desa Ketah. Dan hal itu kami lakukan demi kesehatan dan keselamatan warga saya,” ujar Anik, Kamis ( 16/4/2020).
Adapun alasan lain karena faktor sosial dan ekonomi yang menjadi latarbelakang kepala desa menyatakan setuju atau tidak setuju jika warganya melakukan penjagaan ketat bagi warga dari luar.
Pengawasan ketat di setiap RT/RW di desa Ketah ini diharapkan mampu memutuskan mata rantai penyebaran virus corona atau Covid-19.
Menurutnya, sigap dan memperketat penjagaan batas akses desanya mampu memanfaatkan organisasi pemerintahan ini untuk mencegah penularan secara masif sebab, pergerakan manusia di tingkat RT/RW bisa dibatasi.
” Saya sebagai kades Kettah mempuyai otoritas makanya dalam hal ini saya tak tanggung-tanggung untuk mengambil sikap bila masih ada warga luar yang memaksa masuk untuk hal kepentingan apapun, dan dari unsur manapun, kami tetap akan memperketat penjagaan akses,” katanya.
Pihaknya mengaku sering mendapatkan laporan dari warganya dengan keberadaan pelaku jasa simpan pinjam memaksa untuk masuk ke desa Ketah.
Bahkan tak jarang para pelaku usaha simpan pinjam mendatangi kantor desa untuk mengklarifikasi bahkan meminta kebijakan kepala desa, agar bisa tetap beraktifitas di desa Ketah. Namun tetap saja orang luar dilarang masuk ke desa Ketah.
Oleh karenanya lanjut Anik, negara Indonesia ini memiliki dua organisasi besar yang tegak lurus, pusat hingga desa dan kelurahan, yakni Polri dan TNI. Sumber daya yang banyak ini harus bisa dikerahkan bersama-sama karena Indonesia sudah masuk dalam medan perang melawan corona. Termasuk didesa Kerah pihaknya dengan tegas memerintahkan seluruh RT didesanya agar supaya memperketat penjagaan disetiap pintu akses desa Ketah.
Banyak hal menjadi laporan dari masayarakt di desa ini terutama pelaku jasa simpan pinjam yang klasternya bervariabel setiap hari keluar masuk desa kami, saya menyatakan dengan tegas tidak boleh ada lagi orag luar maupun pelaku jasa simpan pinjam atau koperasi berbentuk apapun masuk ke desa Ketah, karena saya khawatir akan membawa penularan Covid-19 ini.
Makanya saya akan tegas dalam upaya antisipatif ini,” tegasnya.
Lebih jauh Anik menyatakan, setiap RT dan RW adalah Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Sedang di level desa dan kelurahan ada berbagai organisasi yang bisa dikerahkan untuk memerangi Covid-19, yakni Karang Taruna, organisasi kemasyarakatan termasuk kepemudaan, dan sebagainya. Upaya pencegahan sebaran Covid-19 melalui rapid test atau pemeriksaan cepat dan massal serta penelurusan kontak yang cepat tidak akan berhasil apabila tidak melibatkan berbagai elemen masyarakat.
Sementara itu berdasarkan pengamatan gerakan dari bawah sebagai sebuah kesadaran masyarakat mencegah penularan Covid-19 terlihat pada kegiatan warga banyak melakukan penyemprotan disinfektan secara mandiri di lingkungannya. Sejumlah desa maupun kompleks perumahan terutama di Situbondo sebagai episentrum penyebaran Covid-19, memasang alat semprot di pintu gerbang perumahan. Setiap warga dan tamu yang datang wajib masuk dalam ruang atau pintu semprot. Sebagian lagi menggunakan alat semprot manual.
Di sisi lain, info mengenai status orang dalam pemantauan (ODP) cepat tersampaikan ke gugus tugas kota maupun kabupaten dari RT dan RW.
Anik pun berharap akan pentingnya peran serta warga mulai dari RT/RW digerakkan untuk memastikan kelompok rentan penularan virus corona tidak bepergian atau keluar rumah.
Dengan demikian, mereka tidak tertular virus corona ataupun menularkan virus corona.
Terdapat kelompok masyarakat yang rentan dan memiliki risiko yang tinggi tertular virus corona atau Covid-19, yakni masyarakat lansia dan penyandang penyakit seperti diabetes, penyakit asma, dan penyakit lainnya.
“Mereka rentan apabila terkena, maka risiko totalitasnya cukup tinggi, dan Pihak RT, RW, serta masyarakat terus bersinergi guna meminimalisir aktifitas di luar rumah Jika ada kebutuhan yang diperlukan, maka keluarganya bisa membantu untuk menyediakan kebutuhan tersebut.(ans)

IMG-20240429-WA0000
67f1cfdb785348099fb80d095209944c

Related posts

Sang Motivator Pelda Wagiman HP Koramil 0822/01 Bondowoso Wakafkan Jiwa Raga Untuk Republik

Kapolres Situbondo Bentuk Kampung Tangguh di Kecamatan Sumbermalang

Ratusan Murid SD di Bondowoso Ikuti Kegiatan Mendongeng

error: Content is protected !! silahkan di menghubungi admin jika ingin copy conten ini ... terima kasih