FeaturedLensa Nusantara

Hoaks Marak Jelang Pilpres

Screenshot_2024-04-05-09-17-02-02_99c04817c0de5652397fc8b56c3b3817

JAKARTA – Hoaks atau berita bohong merajalela menjelang pemilihan presiden (Pilpres) 2019 yang berlangsung pada 17 April. Masyarakat harus ingat bahwa hoaks sangat bertentangan dengan Islam.

Ustadz Mustofa Maulana menuturkan, Nabi Muhammad SAW saat menyebarkan agama Islam membawa dua misi utama. Yakni, menebarkan kasih sayang dan memperbaiki akhlak.

6728ecd88ab74cb1b023609657811a20
IMG-20240425-WA0040

Begitulah hakekat Islam sebagai rahmatan lil alamiin. Sementara banyaknya hoaks dan kampanye hitam menjelang Pilpres sangat bertentangan dengan Islam sebagai agama yang sejuk dan damai.

Hoaks dan fitnah justru menciptakan permusuhan, di antara keluarga, teman dan bangsa. Ia menyayangkan hal itu terjadi hanya karena kepentingan tertentu, seperti Pilpres.

“Saya bisa katakan bukan ajaran Islam bila kita membuat atau ikut-ikutan menyebarkan hoaks dan fitnah-fitnah itu untuk kepentingan apapun, termasuk untuk kepentingan pemilihan presiden 2019 nanti,” kata Ustadz Mustofa dalam keterangannya, Jumat (8/3/2019).

iklan dalam

“Apalagi, bila fitnah itu ditujukan kepada seseorang yang selama ini telah terbukti bekerja keras membangun negara ini seperti pemimpin kita saat ini,” imbuhnya.

Ustadz Mustofa mengutarakan hal tersebut di depan ratusan di acara dzikir yang dihelat Aliansi Masyarakat Sipil untuk Indonesia Hebat di Jakarta.

Umat Islam harusnya meneladani Nabi Muhammad SAW, karena Nabi tak pernah mengatakam hal negatif tentang kaum atau orang yang belim menerima Islam. Termasuk tidak mengkafir-kafirkan.

“Keluhuran akhlak seperti itulah yang seharusnya kita ikuti. Bukan seperti yang terjadi sekarang, di mana sebagian kelompok begitu mudah menyebut saudara kita sebangsa dengan berbagai cap negatif yang cenderung rasis. Itu kan menyakitkan mereka,” ujarnya.

Ustadz Mustofa menambahkan, betapa pentingnya berlaku adil sesuai ajaran Islam. Adil adalah mampu menempatkan atau menilai sesuati pada tempatnya secara proporsional. Tidak mengurangi maupun melebihkannya.

“Misal, kalau tiap hari kita cuma sibuk mencari-cari kesalahan orang, apalagi bila dasarnya karena benci, maka kesalahan itu akan ada saja. Kalau tidak ada pun, akan diada-adain. Orang itu akan terus diposisikan salah. Apakah itu ajaran Islam? Saya pastikan, bukan!” katanya.

“Saya bahkan bisa pastikan yang melakukan itu tidak akan bahagia, karena kebencian dan kebahagiaan tidak pernah bisa sejalan beriringan,” imbuhnya.

Adapula sekira 20 anak yatim yang tergabung dalam Ikatan Pemulung Indonesia (IPI) diberi santunan dalam kegiatan ALMISBAT ini.(kha)

IMG-20240429-WA0000
67f1cfdb785348099fb80d095209944c

Related posts

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Sidoarjo

DPP PPP Kembali Menetapkan Drs.H. Buchori Mun’im Sebagai Wakil Ketua DPRD Bondowoso

Waspadai Sakit Kepala dan Sesak

error: Content is protected !! silahkan di menghubungi admin jika ingin copy conten ini ... terima kasih