Ekonomi & TeknologiFeaturedLensa Nusantara

Ini Kata Bambang Suwito , Tentang Aset Daerah yang Tidak Jelas

Screenshot_2024-04-05-09-17-02-02_99c04817c0de5652397fc8b56c3b3817

BONDOWOSO – Bondowoso yang merupakan salah satu pengekspor kopi mengulas perkembangan Kopi di Indonesia, yang berasal dari perkebunan seluas 1,25 juta hektare.Produk kopi Bondowoso itu yang terdiri atas varietas robusta (73%), arabika (27%) dan liberika (kurang dari 1%). Sehingga dalam setahun Indonesia menghasilkan kopi total 663.871 ton,Hal tersebut diungkapkan Bambang Suwito.
Menurut Bambang, dari data Kementerian Pertanian hingga triwulan IV tahun 2017 menunjukkan, komoditas kopi menyumbang devisa negara sebesar 1,9 milyar atau sekitar Rp 16,03 trilyun. Sementara total volume ekspor mencapai 467.800 ton.
“Kondisi ini menempatkan Indonesia sebagai produsen kopi terbesar ke-4 dunia setelah Brasil, Vietnam, dan Kolombia, dan salah satu penyumbang divisa adalah Bondowoso,”kata politisi PDIP yang dikenal kritis ini.
Bambang, mencontohkan, Kebun Rakyat yang ada di desa Andungsari kecamatan Pakem, terdapat aset Daerah berupa kebun Rakyat seluas -+ 11 hektar, yang selama ini kurang di rawat dan kurang produktif.

“Saat ini saja setiap tahunnya di perkirakan menghasilkan volume panen kopi berkisar 10 Ton, kalau di kelola dan di produksi lagi menjadi Beras Kopi sampai kisaran 7 ton,kalkulasi saja Kopi saat ini harga beras kopi Robusta -+ 60 ribu perkilogram, kasarannya PAD Bondowoso dari Kebun Rakyat di Desa Andungsari mencapai 42 juta pertahun. ini luar biasa,”ungkapnya.
Dijelaskan, dalam hitungan tidak produktif, apalagi di kelola secara cermat. Maka dipastikan, PAD Kabupaten Bondowoso akan semakin meningkat, inipun belum desa yang lain, seperti desa Sumber Wringin, kebun kopi Rakyat seluas 4 hektar.
“Dan paling fatal, adalah menejemen Kebun kopi Rakyat di Andungsari saja tidak jelas, yang sebelumnya di bawah pengawasan dan pengelolaan Dishutbun, dan untuk saat ini dibawah naungan Disperta,”ujarnya.
Bambang menambahkan, dari dua kebun ini saja, kalau memang mau serius dikelola oleh Daerah, dipastikan akan meningkatkan volume PAD.
”Saya berharap pemerintahan yang baru dapat mengelola semua aset daerah yang selama ini tidak jelas keberadaannya,”tukasnya.(tim)
 
 

67f1cfdb785348099fb80d095209944c

Related posts

PROGRAM MINGGU MILITER, KODIM 0822/BONDOWOSO LATIHKAN MATERI TALI TEMALI DAN LARI JALANAN

Satgas TMMD 104 Jember dan Warga, Mulai Pemasangan Keramik RTLH

Laut Selatan Telan Korban Awak Kapal 'Jaka Berek',

error: Content is protected !! silahkan di menghubungi admin jika ingin copy conten ini ... terima kasih