FeaturedPariwisata & Budaya

Ajang Pemilihan Pemuda Pelopor Disparpora Bondowoso ,Ditegarai Hanya Even Tanpa Output yang Jelas

Screenshot_2024-04-05-09-17-02-02_99c04817c0de5652397fc8b56c3b3817

Bondowoso – Ajang  penobatan pemuda pelopor Kabupaten Bondowoso usai sudah sejak 2 Mei 2017,  masih ingat terpilih Desi Fatmawati dari Desa Glingseran Wringin Bondowoso Jawa Timur ? Desi yang merupakan salah satu perwakilan dari kelompok sadar wisata ( POKDARWIS) desa wisata rengganis  berhasil mengalahkan 21 peserta lainnya dalam kategori sosial budaya pariwisata dan bela negara .
Saat itu Dia berhasil dinobatkan sebagai Juara I kategori sosial budaya pariwisata dan bela negara pemuda pelopor 2017 Kabupaten Bondowoso sekaligus berhak mewakili Kabupaten Bondowoso ke tingkat Provensi Jawa Timur
Hal ini merupakan suatu kebanggaan bagi Desi dan desa Glingseran  sejarah mencatat bahwa potensi yang di miliki oleh salah satu perwakilan dari pokdarwis desa wisata Rengganis mampu bersaing dan mengalahkan dari beberapa pokdarwis wisata yang ada di kabupaten Bondowoso.
Siapa sangka tapak-tapak perjalanan sejarah  tidak bisa dipisahkan dari kiprah dan dinamika pemuda yang diciptakan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Bondowoso ini menyisahkan cerita ironis.Betapa tidak , ajang yang sangat dibanggakan tersebut tidak mampu mengangkat harkat dari para penyandang juaranya.
Ajang yang setiap tahunnya memberikan apresiasi kepada pemuda-pemudi Bondowoso untuk mengikuti ajang pemilihan pemuda pelopor diungkapkan beberapa perwakilan warga usai melaksanakan MusrembagDes ,Senin 20 Agustus 2018 kepada tapalkudapost dihadapan kepala desa, Toga dan Tomas serta perwakilan Muspika Kecamatan Wringin bahwa .Ajang Pemilihan Pemuda Pelopor Disparpora Bondowoso  ini Ditegarai Hanya Even Tanpa Output yang Jelas
Salah satu perwakilan warga Glingseran yang enggan disebutkan namanya menyampaikan,” Apa tindakan dari pemerintah desa maupun Kabupaten tentang nasip Desi Fatmawati sebagai pemuda pelopor, Desi memiliki keluarga yang selama mengikuti kegiatan pemuda pelopor hingga 2 kali harus ke ibu kota, kesana kemari, hanya dapat piagam dan piala, tanpa kontribusi yang jelas kepada nasip Desi yang sudah dibawa keberbagai kota mengikuti kegiatan,” ungkapnya.

Saat menerima penghargaan sebagai pemuda pelopor

Lanjutnya, seharusnya penyelenggara lebih berfikir pada arah pembinaan sehingga sang juara mempunyai nasib yang jelas,” Maaf bukan butuh uang , namun perlu pembinaan dan diberi semacam kegiatan, jika pada akhirnya dibiarkan seperti itu mending tidak asa lomba-lomba , tidak jelas,kedepanya,” urainya.
Sementara itu Kepala Disparpora Harry Patriantono  ketika dikonfirmasi menyampaikan,” Permohonan maaf kepada para pemuda Bondowoso, yang selama ini mengikuti even yang diselenggarakan Disparpora, saya banyak berhutang kepada para pemuda di Bondowoso, semua kembali kepada anggaran yang minim , sehingga kita tidak bisa memberikan pembinaan kepada Output  hasil dari aktifitas, kegiatan atau pelayanan dari sebuah program, yang diselenggarakan,” ujarnya.
Lebih lanjut Harry Patriantono mengatakan bahwa sejatinya efek jangka panjang dari proses sebuah even itu harus ada,” Kami menyadari sinergitas antara OPD belum bisa terjalin dengan baik , semisal kita punya kader bisa membuat keju ,seharusnya mereka bisa mendapat perhatian dari Ketahanan Pangan atau Diskoperindag untuk pmbinaannya, sehingga ia bisa menjadi tenaga trampil yang siap mandiri, namun ini belum bisa kita lakukan, makanya sekali lagi saya sampaikan banyak berhutang pada pemuda di Bondowoso yang telah mengikuti even kami , bukan hanya Desi,’ tukasnya.
Saya berharap pada bupati dan wakil bupati terpilih nantinya dapat memberikan respon partisipan terhadap pelayanan yang diberikan dalam suatu program, “ Mereka yang memang berprestasi bisa mendapatkan pembinaan dn perhatian agar bisa mempunyai kegiatan dan bisa mandiri,” pungkasnya.
 
 

IMG-20240429-WA0000
67f1cfdb785348099fb80d095209944c

Related posts

Kapolri: Sinergitas TNI-Polri Mutlak Sebagai Kekuatan Strategis Hadapi Tantangan

17 KK Rapid Test Reaktif di Desa Olean Dapat Bantuan Rp 50 Ribu dan Sembako

Ini Pengakuan Ali Zainal Abidin Pemilik Toko yang Terbakar di Pasar Induk Bondowoso

error: Content is protected !! silahkan di menghubungi admin jika ingin copy conten ini ... terima kasih