FeaturedKesehatanLensa Nusantara

1 Pasien Rubah Peta Bondowoso Jadi Red Zone

Screenshot_2024-04-05-09-17-02-02_99c04817c0de5652397fc8b56c3b3817

BONDOWOSO – Berbagai upaya dilakukan Pemkab Bondowoso dalam antisipasi pencegahan Virus Corona bobol di 5 April 2020, betapa tidak ,warna peta wilayah Kabupaten Bondowoso berubah red zone .

Pasalnya adanya seorang warga Bondowoso yang dinyatakan positif terinfeksi virus covid-19, pada Minggu 5 April 2020.

6728ecd88ab74cb1b023609657811a20
IMG-20240425-WA0040

Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah mengumumkan fakta tersebut, sehingga peta Bondowoso berubah merah.

Yus Priatna, Pelaksana Tugas Direktur Rumah Sakit Daerah dr. Koesnadi menerangkan riwayat perjalanan maupun kegiatan pasien yang positif corona tersebut.

Menurutnya pasien sebelumnya ke Surabaya untuk mengikuti pelatihan tenaga kesehatan haji di Surabaya dalam rentang waktu 8-19 Maret 2020 lalu.

Pasien kata dia awalnya tidak menunjukkan gejala terjangkit corona, kendati 4 orang dari 413 peserta pelatihan dinyatakan positif terinfeksi covid-19.

“Awalnya OTG (orang tanpa gejala), namun ternyata positif,”jelasnya saat dihubungi sejumlah wartawan.

Saat ini pihak RSD dr. Koesnadi memberlakukan perawatan medis kepada si pasien dalam ruang isolasi khusus.

iklan dalam

“Kami akan terus berusaha. Himbauan kami masyarakat mendukung agar terus melakukan physical distancing,” ungkapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Bondowoso Muhammad Imron menegaskan akan terus memutus rantai penyebararan corona.

Dikatakan langkah taktis yang ditempuh salah satunya dengan tracking terhadap siapapun yang berhubungan erat dan dekat pasien positif corona.

Imron optimis wabah corona dapat tertangani. Pasalnya, dari pengalaman sebelumnya RSD dr Koesnadi menyembuhkan dua pasien positif covid-19 dari Situbondo.

Selain itu, sejumlah orang yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dari daerah lain juga dirawat dengan baik oleh beberapa rumah sakit swasta dan milik instansi lainnya.

“Kami juga menyiapkan 10 kamar di gedung Klinik Paru dan Jantung, juga dua kamar di RS Bhayangkara Bondowoso,” imbuhnya.

Dikatakan, bangunan Klinik Paru dan Jantung yang ada di Pancoran, tinggal memoles sebanyak 10 kamar.

“Pemerintah menyiapkan tenaga medisnya. Semua perangkat sudah disiapkan, semata-mata demi kesiapan Bondowoso untuk melawan Covid-19,” katanya.

Untuk diketahui di Bondowoso ada 720 orang dalam pantauan (ODP). Dari jumlah itu, 119 diantaranya selesai dipantau.

Sementar PDP, tinggal seorang pasien, namun sudah sembuh dan diperbolehkan pulang ke rumahnya.

IMG-20240429-WA0000
67f1cfdb785348099fb80d095209944c

Related posts

Peras dan Ancam Bidan dengan Sajam ,Warga Tapen Keok Ditangan Polisi

Ikrar Ideologi Pancasila Warnai Pengukuhan Paskibra di Pendopo Bupati Bondowoso

Sinung Sudrajad : Paling Utama Dalam Pengembangan Pariwisata Adalah Hospitality dan Jangan Lelah Ketuk Pintu Kementrian Terkait

error: Content is protected !! silahkan di menghubungi admin jika ingin copy conten ini ... terima kasih