Opini – Agus Solah
IWAN KUSUMA akrab di panggil Cak Ndut merupakan sosok figur yang saya banggakan dalam dunia persilatan aktivis kerakyatan dan pembelaan terhadap petani serta kepedulian terhadap seni budaya lokal. Ia saya anggap guru saya sendiri. Apapun yang dilakukan mas Iwan saya sepakat. Salam hikmad sehikmad-hikmadnya.
Saya memposisikan mas Iwan bukan sebagai individu seperti manusia ala kadarnya yang penuh khilaf dan lupa tetapi saya memposisikan mas Iwan Kusuma sebagai tokoh aktivis senior dengan seabrek pengalaman, segudang teori, kematangan jiwanya dan kerja nyatanya.
Di akar rumput siapa yang tak kenal beliau. Iwan Kusuma ialah dua kata yang hari dirindukan oleh kelompok pemuda di era melenial untuk membumikan pemikiran ke yang lebih praksis lagi. Biar kami tidak di anggap kelompok pemuda yang gagal mematerialkan ide.
Sebenarnya banyak yang harus saya narasikan tentang Mas Iwan Kusuma tetapi kali ini saya terbatas literasi tentang Mas Iwan. Sehat selalu mas dan barokah umur biar tetap menjadi teman kita untuk berguna bagi orang lain. Kalau katanya guru saya di kampug, “Sebaik-baiknya manusia ialah manusia yang berguna bagi orang lain. Tetap meluas dan membumi.
previous post