Bondowoso – Dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi se-Dunia , Forum Komunikasi LSM,Ormas dan Media Bondowoso menggelar aksi damai dengan membakar keranda mayat didepan Kantor Kejaksaan Negeri Bondowoso sebagai simbul matinya penegakan hukum.
Aksi Damai yang diawali dari depan Kodim 0822 Bondowoso merambat ke kantor Inspektorat selanjutnnya peserta aksi menuju kantor Kejaksaan Negeri Bondowoso,Senin,10/12/2018.
Dalam aksinya para aktivis ini meminta para penegak hukum untuk membersihkan Bondowoso dari praktik korupsi.
10 orang perwakilan LSM menemui Kajari Bondowoso untuk mempertanyakan beberapa proses hukum yang dianggap tidak ada tindak lanjut sampai saat ini.
Ketua LSM Jas Merah Ilham Mulyadi mewakili LSM yang hadir mengungkapkan kekecewaannya terhadap penegak hukum di Bondowoso,betapa tidak sampai saat ini menurut Ilham banyak kasus yang masih belum ada kejelasan.
” Kami kecewa dengan jawaban para penegak hukum yang sampai saat ini hanya mengatakan masih dalam proses,kasus Oknum anggota DPRD Bondowoso yang sudah ditetapkan jadi tersangka dan sudah masuk DPO sampai saat ini belum juga ditangkap, kasus penyelewengan ADD dan DD juga sampai saat ini belum ada kejelasan,” teriak Ilham dalam orasinya.
Lanjutnya,siapa pun dan dari mana pun, ketika mencoba untuk melakukan praktik korupsi di Bondowoso, kami meminta untuk tidak ada tebang pilih, dan ditindak tegas,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, para aktivis menyerukan beberapa tuntutan, agar proses hukum di Bondowoso diproses tanpa tebang pilih sehingga prises hukum di kota tape ini terkesan mati atau mandul.
“Kami berharap Bondowoso tidak seperti daerah-daerah lain yang menjadi sarang para koruptor,” imbuhnya
Pantauan ,nampak pembakaran Keranda Mayat sebagai simbul bentuk kekecewaan kalangan LSM,Ormas Dan Media terhadap dugaan mari atau mandulnya proses hukum di Bondowoso.Jalannya aksi mendapatkan pengamanan dari sejumlah aparat .
previous post