BONDOWOSO – Bupati Bondowoso KH Salwa Arifin menyerahkan bantuan
dana corporate social responsibility (CSR) Bank Jatim sebesar Rp 250 juta.
Dana tersebut digunakan untuk membangun 10 rumah tak layak huni (RTLH) serta lima sanitasi di Pondok Pesantren dan Masjid.
Penyerahan secara simbolis diserahkan oleh Direktur Risiko Bisnis Bank Jatim, Jawa Timur, Rizyana Mirda, kepada Bupati Bondowoso, KH Salwa Arifin, di pendopo bupati, Senin (13/12) siang untuk selanjutnya diserahkan oleh bupati pada yang berhak menerima.
“Ini amal jariyah, selama fasilitas ini dipakai maka pahala akan terus mengalir,” jelasnya.
Dikatakan bahwa bantuan tersebut sangat membantu dalam upaya pengentasan kemiskinan di Bondowoso.
Namun bupati berharap bantuan serupa bisa terus mengalir. Mengingat di Bondowoso masih banyak masyarakat yang kurang mampu.
“Angka kemiskinan di Bondowoso masih cukup tinggi,” imbuhnya.
Bantuan yang diberikan tidak hanya berupa bantuan untuk pembangunan sarana saja. Tapi juga pembangunan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Seperti koperasi misalnya, mungkin juga bisa dibantu,” harapnya.
Ditempat yang sama, Direktur Risiko Bisnis Bank Jatim, Jawa Timur, Rizyana Mirda, menyampaikan, bantuan yang diberikan dari CSR ini disesuaikan dengan permintaan dari pemerintah daerah.
” Bank Jatim akan totalitas memberikan kontribusi yang optimal untuk pemerintah daerah,” janjinya.
Dikatakan bahwa sebenarnya bantuan yang diberikan selama tahun 2021 kepada Bondowoso tak hanya RTLH dan sarana sanitasi. Tapi juga, mobil ambulance dan pendampingan kepada pelaku UMKM di Bondowoso.
“Mungkin yang kelihatan sekarang baru itu. Tapi yang lain-lain juga banyak sebenarnya,” tegasnya.
Ia berjanji kedepan, pihaknya akan terus mendukung pemerintah daerah Bondowoso. Apalagi, memang dalam satu tahun Bank Jatim memiliki anggaran yang harus diberikan dalam bentuk CSR.
Sementara untuk besarannya akan melihat dari laba yang dihasilkan. Karena itulah, dirinya mengharap dukungan semua pihak untuk bekerja sama. Sehingga nasabah Bank Jatim akan bertambah.
“Itu tentu akan berdampak pada laba yang dihasilkan. Jika laba yang dihasilkan banyak, maka bantuan dana CSR diberikan juga akan meningkat. Karena memang perusahaannya bergerak dalam bidang nirlaba,” pungkasnya.