FeaturedLensa NusantaraPendidikanPertanian

Moeldoko Beri Kuliah Umum di Unej, Bahas “Ketahanan Pangan dan Energi Untuk Indonesia Maju”

Screenshot_2024-04-05-09-17-02-02_99c04817c0de5652397fc8b56c3b3817

Jember – Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Dr Moeldoko memberikan kuliah umum bertema “Ketahanan Pangan dan Energi Untuk Indonesia Maju” di gedung Auditorium Universitas Jember Kamis (24/3/2023).

Moeldoko mendorong perguruan tinggi untuk terus melakukan riset di bidang ketahanan pangan dan energi. Kedua, membantu sosialisasi kebijakan pemerintah terkait ketahanan pangan dan energi kepada masyarakat melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi.

6728ecd88ab74cb1b023609657811a20
IMG-20240425-WA0040

Dikatakan bahwa  saat ini sedang terjadi krisis pangan di dunia, krisis pangan disebabkan adanya kebijakan masing-masing negara yang ingin melindungi produk domestik, fenomena konversi produk pangan menjadi energi dalam bentuk biofuel dan peristiwa gagal panen gara-gara perubahan iklim. Kesemuanya diperparah dengan kejadian perang antara Rusia dengan Ukraina. Gabungan faktor tersebut menjadikan harga produk pangan melejit.

iklan dalam

“ Oleh karena itu pemerintah bersiap menghadapi fenomena alam El Nino yang membawa dampak kekeringan dan mundurnya musim hujan. Fenomena El Nino diperkirakan melanda Indonesia pada sekitar Desember 2023 ,” tegasnya.

Khusus untuk mengatasi krisis pangan, menurut Muldoko pemerintah sudah banyak melakukan usaha, baik melalui intensifikasi dan ekstensifikasi. Diantaranya melalui usaha peningkatan produksi pangan, pembukaan lahan pertanian baru melalui food estate, termasuk menggalakkan pupuk organik. Oleh karena itu Muldoko mengapresiasi langkah Universitas Jember yang telah banyak menghasilkan produk penelitian terkait ketahanan pangan.

Pada sesi diskusi, muncul pertanyaan dari salah satu mahasiswa Universitas Jember, Anas Musthofa dari Fakultas Hukum. Dirinya menanyakan mengapa petani Indonesia sudah menerima inovasi dan teknologi baru ? Peserta lain juga menanyakan keberpihakan pemerintah bagi petani dan nelayan serta masalah klasik, kurangnya pupuk bagi petani.

“Masalah petani kita adalah kepemilikan lahan yang sempit, tak punya modal dan akses ke teknologi yang masih kurang. Pemerintah sudah berusaha memberikan lahan melalui beragam cara seperti perhutanan sosial dan bantuan kredit ringan. Khusus untuk di bidang teknologi, saya berharap perguruan tinggi turut mengambil peran, dan itu sidah ditunjukkan oleh Universitas Jember melalui hasil-hasil penelitiannya seperti tepung Mocaf, tebu tahan kering dan pupuk hayati sekaligus pembasmi hama,” kata Muldoko.

Sebelumnya dalam sambutan pembukaannya, Rektor Universitas Jember menilai kegiatan kuliah umum bertema ketahanan pangan sesuai dengan visi dan misi perguruan tinggi yang dipimpinnya. “Soko guru perekonomian Indonesia adalah pertanian, sebagian besar penduduknya pun petani. Oleh karena itu memperkuat dasar pertanian dengan menyejahterakan petani menjadi kunci. Dan Universitas Jember memiliki visi dan misi mengembangkan dan memajukan agroindustri, maka  kuliah umum ini menjadi bermakna agar sivitas akademika Universitas Jember mendapatkan informasi langsung dari sumbernya,” ujar Iwan Taruna.

Sebelum memberikan kuliah umum, Kepala Staf Kepresidenan RI menyempatkan mengunjungi Taman Edukasi Kebangsaan yang berada di Fakultas Hukum dan melaksanakan ibadah sholat Jumat di masjid Al Hikmah.

IMG-20240429-WA0000
67f1cfdb785348099fb80d095209944c

Related posts

Dana Desa 2019 Desa Glingseran Prioritas Pembangunan Paud

Pulang dari Tanah Suci Kiai Ma'ruf Amin Disambut Ratusan Santri

KPU Bondowoso Lakukan Klarifikasi Laporan Masyarakat Terhadap 5 Terlapor Calon PPK Pemilu 2024

error: Content is protected !! silahkan di menghubungi admin jika ingin copy conten ini ... terima kasih