Bondwoso – Dalam Sosialisasi Peliputan, Dokumentasi, dan Pengelolaan Media Informasi , Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bondowoso menglaim bahwa Issu Money Politic menjadi salah satu yang merusak demmokrasi.
“Setelah menanyakam pada sekira 1.350 responden, diketahui 50 persen diantaranya mengaku telah pernah menerima dan atau melihat orang memberikan sesuatu dalam kategori Money Politic,” ungkap Mohammad Makhsun, Ketua Komisioner Bawaslu Bondowoso, di Aula Grand Padis Hotel Bondowoso,Jawa Timur,Senin 08/04/2019.
Makhsun mengaku dari hasil responden tersebut diketahui bahwa sasaran Money Politik adalah kaum perempuan. Hal ini terbukti dari 48 persen Money Politik yang diiberikan dalam bentuk sembako dan uang.Sekira 50 persen diterimakan dirumah dan 16 persen di warung.
“Kami berharap media turut ambil bagian untuk mengedukasi masyarakat agar tidak terbuai dengan janji dan pemberian sesaat yang justru bisa merusak tatanan dalam lima tahun ke depan,’ harapnya.
Selain itu diharapkan sajian berita media mampu menangkal hoaks, bisa menepis hal-hal yang menagarah kepada perpecahan. SehinggaPemilu 2019, betul-betul menjadi pesta demokrasi.
‘Tidak ada pesta yang membuat orang susah. Jadi kita berharap pesta demokrasi kita, 9 hari lagi itu, pesta yang betul betul membahagiakan,” imbuhnya.