JEMBER – Salah seorang korban selamat tenggelamnya kapal nelayan pencari ikan KM Joko Berek di Puger, Kabupaten Jember, Saiful Bahri (22) bercerita, peristiwa nahas tersebut berlangsung begitu cepat.
Menurut Saiful, saat kapal memasuki perairan Plawangan, Puncer, Puger, tiba-tiba ombak tinggi datang dari belakang dan menggulung kapal nelayan yang berisikan 22 orang itu.
Ia menambahkan, saat melompat, dirinya sempat melihat beberapa rekannya terjebak di dalam kapal. Dirinya berhasil selamat dengan susah payah berenang menuju tepian pantai.
“Saya berenang ke pinggir. Susah payah lalu ditolong oleh nelayan lainnya. Syukur masih selamat,” ujarnya.
KM Joko Berek yang merupakan kapal nelayan ditumpangi oleh 22 orang, yang terdiri dari 21 anak buah kapal (ABK) dan 1 orang nahkoda atas nama H. Dirman, tenggelam sekitar pukul 08.05 WIB, di sekitar perairan Pelelawangan, Pancer, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember.
Diduga kapal terbalik dan tenggelam usai tersapu ombak besar hingga menyebabkan hilang keseimbangan dan mengalami tenggelam.
Akibat peristiwa ini setidaknya 6 orang meninggal dunia, 9 orang selamat, dan 7 orang lainnya dinyatakan masih dalam pencarian.(qlh)