tapalkudamedia.com , TANGERANG SELATAN – Seorang siswa berinisial MS (14) menjadi korban bullying di sekolahnya, SMPN 18 yang terletak di Jalan Benda Raya, Pondok Benda, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel).
Siswa Kelas IX tersebut kini masih menjalani pemeriksaan dan visum setelah dipukul pakai batu di RSUD Tangsel. Didampingi ibu kandungnya, korban masih menjalani pemeriksaan di ruang Unit Gawat Darurat (UGD).
Kadisdik Tangsel Taryono Jenguk Korban Bullying SMPN 18 (foto: Hambali
Mendengar kabar adanya praktik bullying yang memakan korban, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Tangsel, Taryono, mendatangi RSUD untuk mengecek kondisi terakhir kesehatan siswa malang tersebut.
“Yang pertama harus dilakukan, adalah memastikan kondisi kesehatan si siswa, bagaimana tertangani dengan baik di rumah sakit. Alhamdulillah, tadi saya sudah pastikan pak Direktur RSUD untuk memberikan pelayanan maksimal,” kata Taryono, Rabu (7/3/2018).
Dilanjutkan Taryono, untuk menginvestigasi kasus bullying di SMPN 18 itu, pihaknya telah meminta jajarannya melakukan pengecekan. Termasuk dengan meminta keterangan langsung dari pihak sekolah.
“Saya sudah perintahkan Kabid saya menelusuri kejadian ini, saya sendiri belum dapat keterangan langsung dari pihak sekolah. Nanti pihak Kepsek SMPN 18 juga akan datang ke RSUD,” imbuhnya.
Kekerasan fisik yang menimpa MS, terjadi pada Senin 5 Maret 2018, sekira pukul 09.30 WIB. Ketika jam istirahat, para pelaku yang berjumlah 3 orang dari kelas berbeda mendatangi MS dan memaksanya agar ikut mendaftar bertanding Futsal.
“Mereka kelas 3 juga, cuma beda kelas. Terus datang ke kelas dan maksa saya ikut daftar futsal, biasanya yang main harus bayar Rp5 ribu perorang. Saya enggak mau ikut, karena kan lagi fokus buat UTS,” kata saat menjalani visum.
Kadisdik Tangsel Taryono Jenguk Korban Bullying SMPN 18 (foto: Hambali
Karena menolak untuk mendaftar Futsal, ketiga siswa itupun lantas terlibat cekcok dengan MS di dalam kelas. Selanjutnya, MS diseret keluar lalu dikeroyok dan dianiaya menggunakan batu.
Mirisnya lagi, kejadian yang berlangsung di dalam lingkup sekolah negeri itu seolah berjalan tanpa ada rasa takut dari para pelaku. Mereka melakukan aksi kekerasan terang-terangan di luar kelas dan disaksikan oleh siswa lainnya.
“Persis di luar kelas mereka mengeroyok saya, ada yang pake batu juga,” ungkap MS.
Akibat kekerasan itu, MS mengalami luka sobek di bagian kepala, luka lebam dibagian wajah dan mata. Bahkan sampai saat ini, MS sesekali masih mengeluarkan darah dari bagian mulut, diduga ada luka dalam yang dialaminya usai penganiayaan.(fid)