KASUS keracunan minuman keras (miras) oplosan atau racikan banyak terjadi. Puluhan orang tewas usai menenggak minuman buatan sendiri itu.
Kasus keracunan massal akibat menenggak miras oplosan, menjadi sorotan belakangan ini. Sebanyak 82 orang tewas akibat minuman keras oplosan, jumlah tersebut 58 orang dari Jawa Barat yakni dari Kabupaten Bandung dan Sukabumi.
Fenomena miras oplosan atau racikan ini, menjadi sorotan utama. Apa yang terjadi hingga banyak orang berani menenggak miras oplosan ini. Dokter Arlisa Wulandari, SpKJ.MKes PDSKJI Bandung menyebutkan, ada motivasi orang menenggak minuman keras.
“Banyak macam-macam motivasi seseorang menggunakan miras oplosan, efek enaknya, kepuasan, gembira, lagi sedih jadi lupa sedihnya, pengen diterima di kelompok. Ini kurang didik,” katanya belum lama ini.
Arlisa menuturkan, selain itu, karena harga miras racikan dan oplosan ini, lebih murah, meskipun diketahui miras oplosan sangat berbahaya.
“Ada juga setelah tahu berbahaya, mereka tetap dapat efek dari obat-obatan yang bisa disalah gunakan. Karena beli asli mahal jadi lari ke murah,” jelasnya.
Dan yang terakhir, fenomena maraknya miras oplosan ini, karena ada faktor ketidakpeduliannya akan bahaya atau efek yang di timbulkan dari miras oplosan ini. “Ada kepribadian tertentu yang tidak peduli,” pungkasnya.(tam)