FeaturedPeristiwa

Ini Hasil Otopsi Mayat Bayi Tanpa Tangan dan Kaki

Screenshot_2024-04-05-09-17-02-02_99c04817c0de5652397fc8b56c3b3817
BANYUWANGI – Sesosok mayat bayi berjenis kelamin laki-laki yang ditemukan mengapung di tengah kolam lele di Dusun Pondokasem, Desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi, dipastikan korban mutilasi.
Kepastian ini diketahui setelah dilakukan proses otopsi di RSUD Blambangan. Ditemukan bekas sayatan dekat ketiak. Selain itu, pada pangkal paha ditemukan sisa tulang paha korban. Proses otopsi dilakukan sekitar satu jam mulai pukul 10.00 WIB.
iklan dalam
Keterangan dokter bedah RSUD Blambangan, dr. Solakhudin, dari hasil otopsi, bayi tersebut lahir belum cukup umur atau prematur. Bayi malang itu diperkirakan lahir pada usia kandungan 7 atau 8 bulan.
“Dari hasil pemeriksaan dalam, ditemukan gelembung udara sehingga disimpulkan bayi ini lahir sempat menghirup udara,” kata Solakhudin ditemui usai melakukan otopsi Rabu (12/9/2018).
Secara medis, lanjutnya, penyebab meninggalnya bayi tersebut diperkirakan akibat usia kelahiran yang masih muda. Namun tidak menutup kemungkinan bayi tersebut meninggal karena hypothermia atau kedinginan. Karena menurutnya, bayi masih sangat rentan dengan cuaca dingin.
Sementara itu, dari hasil pemeriksan luar terdapat luka robek pada bagian kepala belakang, patah tulang tengkorak pada kepala bagian belakang, memar pada pipi kiri dan kanan serta patah tulang rahang bawah tepat pada bagian dagu. “Terbelah menjadi dua kanan dan kiri,” ungkapnya
Selain itu, juga ditemukan luka robek pada bagian bawah ketiak kanan dan kiri. Di bawah ketiak kanan luka dari atas ke bawah dengan ukuran 7 X 3 cm dan di bawah ketiak kiri berukuran 4 X 5 cm. Pada tali pusat sudah terjadi pembusukan dengan sisa tali pusat sepanjang 1 cm. Untuk ujung tali pusat kondisinya tidak rata atau lancip. Dan di bagian pangkal paha masih ditemukan sisa tulang paha sepanjang 3 cm pada paha kanan dan 2,5 cm pada paha kiri.
Ditambahkannya, bayi tersebut diduga sudah meninggal dunia sekitar 7 hari. Perkiraan ini didasarkan pada kondisi mayat bayi yang sudah membusuk. Mengenai dugaan kedua tangan dan kaki bayi tersebut sengaja dimutilasi, Solakhudin tidak membantahnya.
Menurutnya, bisa saja setelah, meninggal, dilakukan pemotongan pada kedua tangan dan kaki bayi tersebut. “Karena ada luka robek, jadi ada robekan,” bebernya.
Diberitakan sebelumnya, sesosok mayat bayi laki-laki ditemukan di kolam lele milik Slamet, warga Dusun Pondok Asem, Desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo, Senin (10/9/2018).
Bayi tersebut ditemukan mengambang di atas kolam. Kondisi bayi itu sangat mengenaskan. Tangan dan kakinya tidak ada. Bayi ini sempat dimakamkan warga setempat sebelum dibawa pihak Kepolisian ke RSUD Blambangan untuk dilakukan otopsi.
67f1cfdb785348099fb80d095209944c

Related posts

Kapolres Situbondo Gandeng Tokoh Pesantren dan Agama di Tengah Pandemi Covid 19

KASDIM 0818 TINJAU PEMBANGUNAN MUSHOLA, TMMD REG KE 106 KODIM 0818 MALANG-BATU

Bupati Situbondo Terima Penghargaan Pelestarian Ekosistem Mangrove dan Habitat Burung Blekok dari KLHK

error: Content is protected !! silahkan di menghubungi admin jika ingin copy conten ini ... terima kasih