Beranda Lensa Nusantara Festival Ndog-ndogan Banyuwangi Tradisi Peringati Maulid Nabi

Festival Ndog-ndogan Banyuwangi Tradisi Peringati Maulid Nabi

0
IMG_20240826_000057

Banyuwangi – Festival Ndog-ndogan. merupakan tradisi masyarakat Banyuwangi guna memperingati perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Festival ini  berlangsung semarak. pasalnya  sebanyak 50 ribu telur yang dihias dengan aksen warna-warni diarak di sepanjang jalan Desa Kembiritan , Kecamatan Genteng, Banyuwangi.

Kegiatan yang  disebut Festival Ndog-ndogan memasuki tanggal 12 Rabiul Awal, umat muslim di Banyuwangi selalu merayakan kelahiran nabinya dengan kemeriahan suka cita lewat pawai telur.

Ketua Panitia Festival Ndog-ndogan Banyuwangi Mohammad Ijudin menyampaikan, tahun ini kali pertama pawai telur masuk dalam rangkaian Festival Banyuwangi.

Pihaknya berharap, hal ini menjadi pendongkrak semangat bagi warga untuk terus melestarikan budaya yang berkaitan dengan ekspresi kecintaan pada Rasulullah Muhammad SAW.

Festival Ndog-ndogan dimulai dengan rangkaian kegiatan gerakan 1.000 selawat sejak 1 rabiul awal 5 September yang dilangsungkan di seluruh rumah ibadah Desa Kembiritan. Acara puncaknya pun digelar dengan arak arakan telur.

“Pawai ini diikuti oleh perwakilan tujuh dusun dengan 25 kreasi dan dihadiri lebih dari 1.000 orang. Jumlah telur mencapai 50.000,” jelas  Ijudin.

Bupati Banyuwangi Ipuk Festiandani membuka acara  yang diikuti oleh berbagai kalangan usia itu mengarak puluhan ribu telur yang dihias dengan berbagai kreasi. Ada yang memadukan dengan patung onta, kreasi burung cenderawasih, kreasi burung Garuda hingga replika Ka’bah yang diangkut menggunakan mobil pikap penuh telur yang dibungkus wadah warna-warni.

Ipuk berharap masyarakat Banyuwangi khususnya generasi muda bisa meneladani karakter Nabi Muhammad.

“Anak-anak kita agar semakin cinta pada Rasulullah dan keimanan mereka semakin besar. Agar tidak hanya euforianya saja tapi juga anak-anak kita semakin cinta dan jika ini bisa diwujudkan maka narkoba minuman keras lalu kekerasan perilaku yang tidak baik pada anak-anak bisa kita hindari dengan mengajak anak-anak untuk lebih menguatkan keimanan kita dan mencintai rasul sebagai idola kita idola mereka,” jelasnya.

Menurutnya,setiap tahun, perayaan Maulid Nabi Muhammad di Banyuwangi selalu dirayakan dengan menggunakan pawai telur yang dilakukan hampir diseluruh desa bahkan hingga pelosok daerah. Ipuk menyebut, kegiatan masal itupun dapat meningkatkan perekonomian warga.

“Ini luar biasa ya, karena masyarakat secara bahu membahu dan suka rela melaksanakan kegiatan yang sudah menjadi tradisi ini. Tentunya ekonomi juga meningkat dengan adanya transaksi yang berkaitan dengan aktivitas festival ini,” tambah Ipuk.

Ipuk berharap, tradisi ini dapat terus dilestarikan dan dikembangkan dengan kreativitas kreativitas yang membangun bagi masyarakat khususnya generasi muda di Banyuwangi.

Salinan dari Salinan dari Salinan dari Salinan dari Black Modern Music News Headline Instagram Post_20231029_082045_0000
Salinan dari Salinan dari Salinan dari Black Modern Music News Headline Instagram Post_20231029_070314_0000
Black Modern Music News Headline Instagram Post_20231021_165812_0000