Situbondo: Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menggelar apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana, Kamis (13/12/2018).
Apel tersebut guna meminimalisir potensi bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.Apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana diikuti oleh seluruh forkopimda, dan ratusan personil yang terdiri dari TNI/Polri, Tagana, Satpol PP, Perhutani, dan Pramuka.
Bupati Situbondo Dadang Wigiarto menyampaikan bahwa menghadapi bencana yang dimungkinkan terjadi, perlu disinkronkan secara manajemen.
” Selain mempersiapkan secara teknis, ikhtiar dengan berdoa kepada Allah SWT merupakan hal terpenting agar diselamatkan dari bencana,melalui kegiatan keagamaan yang rutin dilakukan seperti pembacaan shalawat nariya sebanyak 4444 setiap bulan jangan dilalaikan,” jelasnya.
Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo, Gatot Trikorawan mengatakan, Situbondo merupakan daerah rawan banjir dan longsor.
Ada 10 kecamatan yang menjadi titik rawan banjir, tiga kecamatan diantaranya menjadi prioritas, yakni Kecamatan Situbondo, Panji, dan Panarukan.
” Titik rawan bencana longsor, terdapat di Kecamatan Sumbermalang dan Jati Banteng. Gatot mengaku, sudah melakukan berbagai upaya antisipasi meminimalisir dampak bencana, seperti membentuk desa tangguh bencana, termasuk upaya melalui doa,” pungkasnya.
previous post