Beranda Pendidikan Tidak Perlu Ada Klasifikasi Jumlah Santri Guru Ngaji

Tidak Perlu Ada Klasifikasi Jumlah Santri Guru Ngaji

0
IMG_20240826_000057

Bondowoso –  Terkait verifikasi dan validasi  (Verval)  guru ngaji Ketua DPRD Bondowoso H.Tohari menegaskan tidak perlu ada klasifikasi jumlah santri.

“Dengan segala rasa hormat dan permintaan maaf,sebenarnya saya enggan memperdebatkan persoalan guru ngaji,menurut saya riskan sekali,namun karena teman media mendesak,saya juga harus bersikap lebih bijak memeberikan informasi keterbukaan publik,” ungkap Tohari di ruang kerjanya ,Selasa 25/06/2019.

Seharusnya jika memang akan dicairkan di PAK pendataan sudah selesai ,terkait pendataan tersebut secara pribadi pihaknya sangat tidak setuju dengan klasifikasi yakni guru ngaji langgar, dengan jumlah murid minimal 10.

“Saya ingin menghormati,sejak saya kecil,guru ngaji memang sudah ada,jasa guru ngaji tidak akan bisa terbayar dengan apa yang kita berikan, berapapun jumlahnya,”imbuhnya.

Menurutnya ,seiring berkembangnya zaman,dari cara konfensional kemudian berpindah pada metode cara cepat baca tulis Al Qur’an,hal ini berdampak pada jumlah murid,karena orang tua lebih cenderung memasukkan putra putrinya di Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA/TPQ)

Ditegaskan bahwa tidak perlu ada klasifikasi jumlah santri,” Tidak perlu klasifikasi ,yang penting disana ada kegiatan baca tulis Al Qur’an berapapun santrinya,maka kita beri,karena ini kan bukan oprasional, “tegasnya.

Ia juga membenarkan,Verval guru ngaji pengelolaan dananya dilakukan bagian Kesra Pemkab Bondowoso sebesar 300 juta rupiah.  

Salinan dari Salinan dari Salinan dari Salinan dari Black Modern Music News Headline Instagram Post_20231029_082045_0000
Salinan dari Salinan dari Salinan dari Black Modern Music News Headline Instagram Post_20231029_070314_0000
Black Modern Music News Headline Instagram Post_20231021_165812_0000