JAKARTA – Tercatat, saat ini utang pemerintah mencapai Rp4.180 triliun, naik Rp46 triliun atau lebih tinggi 1,06% dari Maret yang sebesar Rp4.136 triliun.
”Misalkan, pemerintah membutuhkan dana sebesar USD30 miliar untuk pembangunan atau investasi. Untuk itu, pemerintah harus menawarkan surat utang sebesar USD40 miliar,” ujar pengamat pasar modal dan perbankan Adler Haymans Manurung di Jakarta.
Pemerintah, lanjut Adler, meminjam dana sebesar USD10 miliar dari Bank Indonesia (BI) untuk membeli surat utang yang diterbitkan Pemerintah Inggris atau Amerika Serikat (AS) dengan periode 30 tahun tanpa bunga (zero coupon). ”Di mana pada tahun ke-30 nilai surat utang ini menjadi USD40 miliar. Utang bayar utang, tetapi tidak menumpuk utang,” katanya.
Dengan demikian, kata Adler, di APBN pemerintah hanya bayar bunganya, principal tidak perlu dipikirkan lagi. Karena principal akan dibayar oleh pinjaman melalui bond Inggris atau AS tadi.