Bondowoso – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bondowoso mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) di Pendopo Bupati, Kamis ,2 Mei 2019. Rakor tersebut diadakan guna mengetahui perkembangan inflasi dan ketersediaan komoditas pokok di Kabupaten Bondowoso menjelang datangnya bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1440 H / 2019 M.
Bupati Bondowoso KH.Salwa Arifin menuturkan, rakor diadakan sebagai upaya untuk mengantisipasi lonjakan harga – harga komoditas bahan pokok di Bondowoso. Sehingga, harga berbagai komoditi utama bisa ditekan dibawah Harga Eceran Terendah (HET).
Bupati berharap dengan adanya rakor ini inflasi di Bondowoso bisa terkendali. Karena,inflasi yang tinggi akan berpengaruh atas kemampuan daya beli di masyarakat. Lebih khusus masyarakat yang tidak mampu akan terdampak atas kenaikan harga di komoditas, terutama bahan pokok.
Senada Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jember yang diwakili oleh Kepala Unit Data dan Statistik Budi Wav Broto,inflasi merupakan tolok ukur perkembangan kondisi perekonomian di suatu daerah. Dia mengatakan, terkait permintaan dan persediaan, perkembangan inflasi di Bondowoao Januari hingga April mengalami penurunan dari tingkat inflasi yang ada.
“Karena menjelang Bulan suci Ramadhan, kebutuhan pokok masyarakat biasanya cukup besar, dan ini sangat rawan menaikkan inflasi. Oleh sebab itulah kita berupaya untuk menyikapinya agar tidak terjadi inflasi di Bondowoso,“ ungkapnya.
Secara historis, tekanan inflasi menjelang Ramadhan dan Lebaran cenderung mengalami peningkatan.
Namun demikian, dia mengatakan bahwa dalam kurun 3 tahun terakhir yakni 2016 – 2018, TPID Bondowoso dinilai telah berhasil mengawal pencapaian inflasi sepanjang Ramadhan dan Lebaran.
“Terkendalinya inflasi pada saat menjelang Ramadhan dan Lebaran berhasil menopang terkendalinya inflasi umum,” tukasnya.
Secara agregasi, dalam kurun 3 tahun terakhir (2016 – 2018), rata-rata pencapaian inflasi pada kedua kabupaten tersebut tercatat sebesar 3,17% (YoY), angka pencapaian inflasi tersebut berada pada kisaran sasaran inflasi yang telah ditetapkan nasional.
“Berbagai upaya yang dilakukan oleh seluruh jajaran instansi yang tergabung dalam TPID, maupun pihak swasta yang telah turut bersinergi dalam menjaga ketersediaan pasokan dan mengendalikan ekspektasi masyarakat, khususnya melalui berbagai “sinergi Stabilisasi Harga Pangan” dan upaya pengamanan kelancaran distribusi oleh Satgas Pangan dinilai telah berhasil meredam gejolak harga menjelang menjelang Ramadhan dan Lebaran yang biasanya mengalami peningkatan,”pungkasnya.
Sementara, dalam rangka memastikan tetap terkendalinya inflasi menjelang Ramadhan dan Lebaran, khususnya di tahun 2019, TPID se-Eks Karesidenan Besuki dan Lumajang terus memperkuat sinergi guna melahirkan ide-ide kreatif yang efektif dan inovatif dalam mengatasi gejolak harga.
Beberapa hari lalu pada pelaksanaan Rakorwil ini, seluruh TPID se-Eks Karesidenan Besuki dan Lumajang juga memastikan bahwa stok komoditas strategis untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sepanjang Ramadhan dan Lebaran di seluruh Kabupaten se-Eks Karesidenan Besuki dan Lumajang terpantau aman. Lebih lanjut, seluruh TPID juga telah merumuskan dan mensinergikan berbagai program pengendalian inflasi guna memastikan tercapainya 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancararan Distribusi, dan Komunikasi Efektif)