Mojokerto – Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari mengajak puluhan perajin batik studi banding ke Pekalongan.
Kegiatan itu untuk memperkuat dan meningkatkan daya saing produk batik asli Kota Mojokerto.
Wali Kota Mojokerto, mengungkapkan pihaknya ingin belajar inovasi-inovasi yang dimiliki Pemkot Pekalongan sebagai kota sentra batik.
“Kita ingin belajar semua aspek yang ada pada batik murni, baik dari proses produksi batik. Pembuatan alat dan prasarana batik termasuk manajemen pemasaran produk batik, bisa meningkatkan daya saing produk batik Kota Mojokerto,” jelasnya, Senin (30/10/2023).
Dikatakan bahwa motif batik Kota Mojokerto mengusung kearifan lokal Majapahit telah mendapat perhatian dari masyarakat, terutama kalangan pecinta batik. Tidak hanya masyarakat di daerah namun juga nasional.
“Produk batik kita dan turunannya sudah bisa menembus Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW), tentu luar biasa. Karena untuk bisa tampil di pentas tersebut tidaklah mudah. Karena event tahunan yang digelar Kementerian Perdagangan banyak diisi desainer dan brand ternama nasional,” tegas Ning Ita
Pihaknya selalu mendorong perajin batik untuk meningkatkan kemampuan dan kreatif agar dapat bersaing di pasar nasional bahkan Internasional.
Apalagi Kota Mojokerto kata Dia mempunyai sentra IKM Batik. Tak hanya itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno juga mengusulkan MojoBatik Festival di Kota Mojokerto menjadi event nasional Tahun 2024.(*)