Bondowoso – Guna menekan tingginya angka pernikahan dini Pemkab Bondowoso, melalui Dinas PPKB (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Keluarga Berencana), berinovasi dengan melaunching Layanan Youth Conselling,yang secara resmi dibuka oleh KH Salwa Arifin Bupati Bondowoso ,Jawa Timur,di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Keluarga Berencana (PPKB) Selasa (13/11/2018).
Bupati Bondowoso, menyampaikan bahwa dirinya sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan Dinas PPKB untuk mencegah pernikahan di usia dini pada remaja.
“Kegiatan inii sangat menunjang kehidupan anak bangsa, akan lebih baik . Artinya, anak-anak bangsa menjadi anak yang lebih berkualitas,” jelas putra KH Togo Ambarsari ini.
Lanjutnya, gagasan dan inovasi dari Dinas PPKB sangatlah menunjang bagi nilai-nilai dan kemandirian para generasi penerus bangsa.
“Saya sangat mengapresiasi dengan adanya launching Layanan Youth Conselling ini, sebab ini merupakan inovasi dalam rangka mengikuti diklat tim dua. Ini juga untuk meningkatkan kesadaran para remaja agar tidak melakukan pernikahan di usia dini,” tegasnya.
Ditempat yang sama Dra. Nunung Setianingsih Kepala Dinas PPKB, menyampaikan bahwa layanan Youth Conselling merupakan kewajiban dari Dinas PPKB, sebagai peserta diklat tim dua, yang merupakan angkatan 24 tahun 2018.
“Diklat itu diselenggarakan oleh badan diklat Provinsi Jawa Timur. Semua peserta diwajibkan untuk membuat inovasi, atau proyek perubahan instansional, pada dinas masing-masing. Pada inovasi kali ini kami mengangkat tema tentang kesadaran pada remaja,” jlentrehnya.
Nunung mengaku bahwa tema tersebut diambil ,karena di Bondowoso pernikahan usia dini masih cukup tinggi.
“Berbagai upaya telah dilakukan, bersama stakeholder yang lain, seperti KB di tingkat pedesaan sampai tingkat RT dan cukup berhasil, ini terbukti pada tahun 2017 Pemkab Bondowoso mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, berupa upaya pencegahan pernikahan dini pada anak,” imbuhnya
Menurut Nununh Dengan Layanan Youth Conselling diharapkan dapat menekan angka pernikahan dini yang bersifat langsung bertatap muka,” Tentunya dengan pelayanan prima dan menyediakan ruang khusus bagi mereka yang membutuhkan bantuan conselling,” pungkasnya.
