FeaturedLensa Nusantara

Seorang  Anggota DPRD Bondowoso  Kritisi Pungut Biaya Kawin Suntik

Screenshot_2024-04-05-09-17-02-02_99c04817c0de5652397fc8b56c3b3817

Bondowoso- Postingan di group whatsapp Forum Bondowoso Maju yang anggotanya merupakan para Kepala OPD, tokoh masyarakat, wartawan, serta LSM sempat menghangat.

Pasalanya Anggota DPRD Bondowoso dari Fraksi PKB Harley menyoroti soal Inseminasi Buatan (IB) atau stroll untuk kawin suntik.

6728ecd88ab74cb1b023609657811a20
IMG-20240425-WA0040

Harley yang berdomisili di  Desa/Kecamatan Cermee  beramgkat dari Dapil  II mengkritisi  para petugas  IB yang menarik sejumlah uang kepada warga Cermee yang menyuntikkan Sapinya dengan sekali suntik Rp 50 ribu

“Inseminasi, yang semestinya gratis, di lapangan masih bayar (boleh cek di lapangan), per hari setiap petugas mampu nyuntik sekitar 15 sampai 20 sapi, jika  klaim ke pemerintah 50 ribu rupiah saja ditambah 50 ribu dari masyarakat maka perhari 15 sapi x 100 ribu  = 1.5 juta perhari. Jadi pendapatan setiap bulan 45 juta bagi seorang petugas IB,” ungkap Harley dalam tulisannya di group whatsapp

Harley menambahkan di daerahnya sebagian masyarakatnya  memanggil petugas IB dari luar Kabupaten Bondowoso.  datang ke orang yang ngasih uang lebih tinggi.

Program baik ini mestinya harus ditangkap oleh pemerintah daerah dengan  sungguh – sungguh.

iklan dalam

“Contoh, daerah kan punya data berapa  jumlah sapi, berapa jumlah strol IB yang disediakan oleh pusat, berapa seharusnya penyediaan petugas yang ideal,” ungkapnya.

Harley menambahkan justru dengan adanya program IB gratis sangat membantu pendapatan masyarakat peternak. Sebab, jika dikawinkan dengan  sapi biasa, anakan sapi harganya hanya sekitar 3 juta. Tetapi jika anakan sapi hasil IB  bisa sekitar 10 juta.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan a M. Halil menjawab cuitan Harley dengan mengatakan pelayanan IB gratis. Setiap  pengambilan sterol  (sperma) sapi selalu dirapatkan  2 minggu sekali.

“Setiap dilakukan evaluasi pelayanan dikatakan tidak boleh memungut biaya  dari  peternak. Juga, dari pengakuan teman teman IB, manakala dipanggil malam hari oleh masyarakat utamanya yang ada di daerah jauh dan sulit dijangkau (seperti Desa Jiret Mas, Solor, Batusalang/Ampar, Kladi Bajuran, Suling Wetan /Kulon) peternak memberi sukarela / ganti BBM,”  papar M. Halil.

Itupun kata Halil diperintahkan untuk ditolak, tetapi di lapangan peternak merasa dilayani dengan baik apalagi pada malam hari (dini hari sesuai birahi sapi),peternak memberi bantuan transport pada  petugas Inseminator dengan sukarela dan tanpa ada paksaan,  apalagi meminta balas jasa pelayanan.

“Kalau punya data teman teman Inseminator yang menarik dan peternak yang ditarik kami beri informasi dan kami tindak  lanjuti dan Evaluasi. Terimakasih atas informasinya untuk perbaikan pelayanan pada  masyarakat,”harapnya.

Sementara itu, ada seorang peternak yang ikut bersuara dalam grup whatsapp itu. “Bukan HARUS tapi bentuk rasa terimakasih kami sebagai peternak yang kadang malam-malam enak-enak tidur di telpon datang nyuntik, betapa sangat perhatiannya dalam melayani kami, kami Ikhlas walau kadang petugas menolak, sekedar uang rokok/bensin petugas tidak meminta bahkan menerangkan kalau IB Gratis kepada kami.  Soal IB saya tahu di lapangan bahwa petugasnya rata rata hanya tenaga sukwan, kemungkinan hanya sebagai ongkos transportasi saja. Saya menimbang bahwa jika kembali pada masyarakat, nominal 50 ribu itu hanya sebagai tanda terima kasih, ketimbang masyarakat sendiri yang nyeduk sapinya sendiri,” tulis warga tersebut.***

IMG-20240429-WA0000
67f1cfdb785348099fb80d095209944c

Related posts

Ledakan Akibat Bubuk Petasan Tewaskan Pemuda Lajang di Situbondo

Forkopimda Situbondo Imbau Masyarakat Tidak Mudik Lebaran

KPU Bondowoso Lantik 2 Orang Pengganti Antar Waktu Panitia Pemungutan Suara

error: Content is protected !! silahkan di menghubungi admin jika ingin copy conten ini ... terima kasih